dc.description.abstract | Gastritis adalah proses peradangan pada lambung, yang dapat mengakibatkan lapisan lambung terlepas dan menyebabkan pembengkakan. Nyeri merupakan salah satu tanda klinis yang dialami oleh pasien gastritis. Nyeri dapat disebabkan oleh peradangan dinding lambung. Jaringan yang rusak melepaskan bahan kimia seperti potasium, histamin, serotonin, bradikinin, prostaglandin, dan leukotrien yang memicu reseptor rasa sakit dan sinyal rasa sakit, yang menyebabkan rasa tidak nyaman. Sumsum tulang belakang dan saraf membawa sinyal rasa sakit dari tubuh ke otak. Penderita gastritis mengalami nyeri yang terasa panas atau perih pada bagian ulu hati biasanya terlihat gelisah, mengerang, ekspresi wajah meringis, kejang otot. Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan gastritis pada Ny. B dengan masalah keperawatan nyeri akut di Ruang Melati RSUD dr. Haryoto Lumajang. Desain yang digunakan pada laporan tugas akhir ini adalah laporan kasus. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam laporan kasus ini meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil pengkajian yang telah dilakukan pada pasien yaitu terdapat 80% gejala dan tanda mayor dialami oleh pasien yaitu mengeluh nyeri, tampak meringis, tampak gelisah, bersikap protektif, mengalami gangguan tidur. Hal ini juga disertai gejala dan tanda minor yaitu nafsu makan berubah. Intervensi yang dilakukan kepada pasien berupa mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, mengidentifikasi skala nyeri, mengidentifikasi respon nyeri non verbal, mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri, mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri, mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup,memonitor keberhasilan terapi komplementar yang sudah diberikan, memonitor efek samping penggunaan analgetik, mengajarkan dan memberikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri, memfasilitasi istirahat dan tidur, menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri, kolaborasi pemberian analgetik. Intervensi yang difokuskan oleh penulis yaitu mengajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri yaitu terapi relaksasi berupa finger grip relaxation yang dilakukan sebanyak 3 kali sehari dengan durasi 15-30 menit selama 3 hari. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan implementasi selama 3 hari adalah tujuan tercapai, rasa nyeri menurun. Seluruh kriteria hasil yang ditetapkan tercapai sesuai target yaitu keluhan nyeri menurun, meringis menurun, sikap protektif menurun, gelisah menurun, pola tidur membaik. Finger grip relaxation dapat mengurangi rasa nyeri pada pasien gastritis. Pada saat terjadi nyeri, aliran energi tubuh terhambat oleh emosi yang berlebihan. Dengan melakukan finger grip relaxation dapat memperlancar aliran energi tubuh dan emosi untuk membantu pelepasan dan penyembuhan tubuh sehingga rasa nyeri yang dirasakan berkurang.
Diharapkan penulis selanjutnya dapat menerapkan intervensi finger grip relaxation untuk mengatasi nyeri akut pada pasien gastritis dapat dilaksanakan dalam waktu >3 hari untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dan juga sebaiknya intervensi ini diterapkan di rumah, dikarenakan untuk mengetahui efektifitas finger grip relaxation terhadap penurunan nyeri tanpa pengaruh dari obat analgetik. Bagi pasien dan keluarga diharapkan dapat mempraktikkan secara mandiri finger grip relaxation di rumah jika dirasa muncul kembali gejala dan tanda nyeri akut sehingga dapat teratasi sesegera mungkin dan juga intervensi ini dapat dilakukan dengan mudah dan efisien di rumah. Kemudian, bagi perawat, laporan kasus ini dapat dijadikan wawasan mengenai perlu intervensi keperawatan tambahan berupa finger grip relaxation untuk masalah keperawatan nyeri akut khususnya pada pasien gastritis. | en_US |
dc.description.sponsorship | Laili Nur Azizah, S.Kep., Ners., M.Kep.
Dwi Ochta Pebriyanti, S.KM., M.KKK. | en_US |