Show simple item record

dc.contributor.authorAMALIA, Dian Yuna
dc.date.accessioned2024-07-15T06:27:57Z
dc.date.available2024-07-15T06:27:57Z
dc.date.issued2023-07-06
dc.identifier.nim191610101159en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122271
dc.description.abstractLanjut usia atau lansia merupakan seseorang yang usianya telah mencapai 60 tahun ke atas. Manusia mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia. Secara alamiah lansia mengalami penurunan fungsi fisiologis dan kognitif sehingga mudah rentan terhadap masalah kesehatan, baik kesehatan umum ataupun kesehatan rongga mulut. Masalah kesehatan rongga mulut yang banyak dijumpai oleh lansia yaitu coated tongue. Coated tongue merupakan suatu keadaan dimana dorsum lidah terlihat berwarna putih oleh karena ada tumpukan plak yang dapat disebabkan oleh adanya epitel keratinisasi yang terdeskuamasi yang berasal dari papila filiform selain itu juga di pengaruhi oleh faktor predisposisi antara lain kebersihan rongga mulut buruk, kekurangan air minum, konsumsi obat-obatan, diet lunak,xerostomia. Coated tongue yang dibiarkan terus menerus dapat menimbulkan keluhan halitosis yang dapat mengganggu seseorang. Halitosis adalah bau napas yang tidak sedap yang disebabkan oleh gas ( Volatile Sulfur Compounds (VSC)) yang dihasilkan oleh bakteri dalam rongga mulut. Halitosis dikaitkan dengan senyawa organik volatil yang ada dalam saliva dan lapisan lidah. Halitosis juga disebabkan oleh karena kebersihan mulut yang kurang baik, selain itu juga dapat disebakan oleh xerostosmia dimana saliva tidak berfungsi secara maksimal dalam menghilangkan kotoran dan partikel yang ditinggalkan oleh makanan. Jenis penelitian ini yaitu observasional deskriptif yaitu menggambarkan sesuatu masalah yang terjadi sesuai fakta yang ada dilapangan, dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu total sampling, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berjumlah 69 sampel lansia di panti Werdha Kabupaten Jember dimana terdapat 3 panti yaitu UPT Tresna Werdha Jember, Panti Werdha St. Anna Kesilir, dan Klinik Panti Siwi Jember. Penelitian ini dilaksanakan pada pada bulan Oktober 2022–Januari 2023. Peneliti mengunjungi panti werdha kemudian memberikan penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan dan memberikan informed consent kepada responden yang setuju dijadikan subjek penelitian, kemudian dilakukan anamnesa dan pemeriksaan klinis rongga mulut, lalu di catat dalam lembar pemeriksaan. Setelah data terkumpul maka dilakukan tabulasi dan analisis data, perhitungan persentase yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di 3 tempat panti werdha Kabupaten Jember diperoleh data prevalensi lansia yang mengalami coated tongue disertai halitosis sebanyak 56 (81,16%), lansia yang mengalami coated tongue saja sebanyak 10 (14,59%), dan halitosis saja sebanyak 3 (4,35%).en_US
dc.description.sponsorshipdrg. Dyah Indartin Setyowati, M.Kes drg. Pudji Astuti, M.Kesen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectCOATED TONGUEen_US
dc.subjectHATILITOSISen_US
dc.subjectLANSIAen_US
dc.titlePrevalensi Coated Tounge di sertai Halitosis pada Lansia di Panti Werdha Kabupaten Jemberen_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.prodiKedokteran Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg. Dyah Indartin Setyowati, M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Pudji Astuti, M.Kesen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_Mei_2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_07_tanggal 10en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record