Analisis Implementasi Sewa Terhadap Profitabilitas Perusahaan Berdasarkan PSAK 73 (Studi Empiris pada Industri Telekomunikasi)

Abstract

Penerapan standar akuntansi baru di Indonesia yang mengatur sewa yaitu PSAK 73 secara efektif mulai diterapkan pada 1 Januari 2020. Standar ini mengatur penyewa harus mengakui kontrak sewa sebagai sewa pembiayaan dengan mengungkapkan aset hak guna dan liabilitas sewa pada laporan keuangan. Perusahaan juga perlu melakukan kapitaliasi sewa operasi menjadi sewa pembiayaan dengan mengakui aset hak guna dan liabilitas sewa yang belum terungkapkan. Pengakuan tersebut mempengaruhi beberapa pos laporan keuangan yang berdampak pada kondisi perusahaan khususnya profitabilitas. Tujuan penelitian ini adalah menguji dan menganalisis perbedaan sebelum dan saat implementasi PSAK 73 atas pengakuan aset hak guna dan liabilitas sewa, serta menguji dan menganalisis pengaruh pengakuan aset hak guna dan liabilitas sewa berdasarkanPSAK 73 terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan objek penelitian perusahaan industri telekomunikasi yang terdaftar di BEI tahun 2017-2022 dan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan uji beda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan saat implementasi PSAK 73 atas pengakuan aset hak guna dan liabilitas sewa. Selain itu, implementasi PSAK 73 juga berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan