Show simple item record

dc.contributor.authorMULYANI, Sri
dc.date.accessioned2024-07-12T06:13:31Z
dc.date.available2024-07-12T06:13:31Z
dc.date.issued2023-06-16
dc.identifier.nim191610101164en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122088
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_Februari_2024_19en_US
dc.description.abstractMasyarakat pesisir adalah sekelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung pada sumberdaya laut dan pesisir. Salah satu wilayah pesisir pantai yang berada di Jember adalah Kecamatan Puger. Masyarakat pesisir pantai Puger cenderung memiliki tingkat ekonomi yang rendah dikarenakan ketidakpastian dalam melaut. Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang memiliki tingkat sosial ekonomi rendah cenderung memiliki waktu erupsi lebih lama dibandingkan dengan anak dengan tingkat sosial ekonomi tinggi. Hal tersebut tidak sesuai dengan peneltian yang menyatakan bahwa waktu erupsi gigi anak yang bertempat tinggal di wilayah pesisir pantai cenderung lebih cepat. Selain hal tersebut keadaan air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik pada wilayah pesisir pantai Puger memiliki kandungan kalsium dan magnesium yang tinggi sehingga kemungkinan dapat memengaruhi kecepatan erupsi gigi. Gigi permanen yang pertama kali erupsi adalah gigi molar satu permanen, dimana gigi molar satu permanen memiliki resiko pencabutan gigi yang tinggi dikarenakan karies. Secara fungsional, gigi molar dua permanen dapat menggantikan fungsi gigi molar satu permanen. Gigi molar dua permanen erupsi pada usia 11-15 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji fase erupsi molar 2 permanen pada anak usia 11-15 tahun di wilayah pesisir pantai Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2023 di Laboratorium Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Sampel penelitian ini menggunakan data sekunder berupa model studi anak usia 11-15 tahun di wilayah pesisir pantai Kecamatan Puger. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah mengamati keadaan erupsi gigi molar 2 permanen pada model studi rahang atas dan rahang bawah berdasarkan fase erupsi lalu catat hasil pengamatan pada form hasil pengamatan yang telah disediakan dengan membagi 4 keadaan, yaitu skor 0 = mahkota belum terlihat pada permukaan oklusal, skor 0,25 = ujung cusp tampak pada permukaan oklusal, skor 0,5 = mahkota sudah 1/2 erupsi, skor 1 = erupsi sempurna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa erupsi gigi molar 2 permanen pada model studi anak usia 11-15 tahun di wilayah pesisir pantai memiliki waktu erupsi yang lebih cepat, hal ini ditandai oleh adanya skor 0,25 pada rahang atas di usia 11 tahun dan skor 1 pada rahang bawah di usia 13 tahun. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat pesisir pantai sering mengkonsumsi ikan yang tinggi akan protein, kalsium, magnesium, serta vitamin D. Selain daripada itu, kondisi air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik masyarakat pesisir pantai Puger, memiliki kandungan kalsium serta magnesium yang lebih tinggi dibandingkan dengan air pada umumnya. Kalsium dan magnesium merupakan zat yang sangat dibutuhkan dalam proses kalsifikasi gigi, sehingga kecepatan erupsi menjadi lebih cepat. Hasil penelitian juga didapatkan selisih antara skor 0,25 ke skor 1 adalah 3 tahun, hal ini menunjukkan bahwa gigi molar 2 permanen membutuhkan waktu 3 tahun untuk mencapai erupsi sempurna. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa rahang bawah lebih dahulu mengalami erupsi dibandingkan dengan rahang atas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa persentase terbesar pada usia 11 tahun rahang atas adalah fase cusp belum terlihat, sedangkan pada rahang bawah adalah fase cusp terlihat. Persentase terbesar pada usia 12 tahun rahang atas adalah fase cusp terlihat, sedangkan pada rahang bawah adalah fase setengah mahkota terlihat. Persentase terbesar pada usia 13 tahun rahang atas adalah fase setengah mahkota terlihat, sedangkan pada rahang bawah adalah fase erupsi sempurna. Persentase terbesar pada usia 14 dan 15 tahun baik rahang atas maupun rahang bawah adalah fase erupsi sempurna.en_US
dc.description.sponsorshipdrg.Niken Probosari M.Kes. drg.Berlian Prihatiningrum M.DSc., Sp.KGA.en_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectPertumbuhan Gigien_US
dc.subjectErupsi gigien_US
dc.subjectGigi Molaren_US
dc.titleGambaran Fase Erupsi Gigi Molar Dua Permanen Menggunakan Model Studi Anak Usia 11-15 Tahun Di Wilayah Pesisir Pantai Kecamatan Pugeren_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKedokteran Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg.Niken Probosari M.Kes.en_US
dc.identifier.pembimbing2drg.Berlian Prihatiningrum M.DSc., Sp.KGA.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_Februari_2024_19en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record