PROFIL GERAK PELURU DENGAN HAMBATAN DAN TANPA HAMBATAN UDARA
Abstract
Gerak peluru merupakan salah satu gerak yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari misalnya gerakan bola basket pada saat dilemparkan ke arah
ring, tendangan yang dilakukan oleh pemain sepakbola sehingga bola bergerak
melewati udara, dan peluncuran sebuah meriam. Gerak peluru terbagi menjadi
beberapa jenis antara lain gerak peluru tanpa hambatan udara, gerak peluru dengan
hambatan linier, dan gerak peluru dengan hambatan kuadratik. Pada penelitian ini
akan dikaji bagaimana profil dari ketiga jenis gerak peluru tesebut jika parameter
yang mempengaruhi gerak peluru divariasikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu
mengetahui profil dari masing-masing gerak peluru yang telah disebutkan
sebelumnya, sehingga dari profil tersebut dapat dimanfaatkan sebagai acuan bagi
masalah-masalah yang berkaitan dengan gerak peluru dan juga dapat menambah
pengetahuan tentang gerak peluru.
Penelitian tentang masalah gerak peluru ini dibagi menjadi empat tahap yaitu
penentuan parameter, penentuan jenis hambatan, pembuatan program, dan simulasi
serta analisis hasil. Penentuan nilai parameter dilakukan dengan cara acak dan
sebagian diambil dari beberapa literatur yang berkaitan dengan gerak peluru. Setelah
menentukan parameter, akan dilanjutkan dengan penentuan jenis hambatan dimana
penentuan jenis hambatan ini dilakukan dengan cara mengevaluasi bilangan Reynold.
Langkah selanjutnya yaitu pembuatan program dengan bantuan software Matlab 7.8,
dimana dalam langkah ini akan diberikan algoritma program dari simulasi gerak
peluru. Kemudian tahap terakhir yaitu dilakukan simulasi gerak peluru dengan cara
menginput parameter-parameter yang telah ditentukan sebelumnya, dimana sebagian
dari nilai parameter tersebut akan divariasiakan dan kemudian menganalisis output
dari simulasi tersebut.
Dari simulasi yang telah dilakukan, dihasilkan profil dari masing-masing ketiga
jenis gerak peluru tersebut, dimana untuk gerak peluru tanpa hambatan udara jarak
maksimum paling besar dicapai pada saat sudut tembakan sebesar 45° untuk posisi
awal 𝑥
𝑡
= 0 sedangkan pada gerak peluru dengan hambatan udara
dicapai pada saat sudut tembakan sebesar 30° untuk posisi awal 𝑥
𝑡
0
= 0, 𝑦
𝑡
0
=
0. Secara umum, gerak peluru jika diberikan sudut tembakan semakin besar maka
akan menghasilkan ketinggian yang semakin besar pula, sedangkan apabila diberikan
ketinggian posisi awal tembakan yang lebih besar maka akan menghasilkan jarak
maksimum yang semakin besar, dan apabila diberikan kecepatan awal yang semakin
besar maka jarak dan ketinggian maksimum yang dihasilkan semakin besar.
Pada gerak peluru dengan hambatan linier dan kuadratik, nilai parameter massa
dan jari-jari bola mempengaruhi profil dari kedua gerak peluru tersebut. Apabila
semakin besar massa bola maka akan menghasilkan jarak dan ketinggian maksimum
yang semakin besar, namun hal tersebut berbanding terbalik dengan diberikan jari-jari
bola yang semakin besar. Dari segi lintasan yang terbentuk, untuk gerak peluru tanpa
hambatan udara dihasilkan lintasan berbentuk parabola sedangkan untuk gerak peluru
dengan hambatan udara lintasan yang terbentuk bergantung terhadap besar hambatan
yang diberikan, misalnya jika diberikan konstanta hambatan yang semakin kecil maka
lintasan yang terbentuk semakin menyerupai parabola, tetapi apabila diberikan
konstanta hambatan yang semakin besar maka lintasan yang terbentuk seperti
parabola tetapi posisi titik puncak semakin bergeser ke arah kanan jika dibandingkan
dengan lintasan gerak peluru tanpa hambatan udara. Khusus untuk gerak peluru
dengan hambatan kuadratik, jarak dan ketinggian maksimum yang dihasilkan lebih
besar dibandingkan dengan hasil gerak peluru dengan hambatan linier.