dc.contributor.author | RIZALINA, Firda | |
dc.date.accessioned | 2024-07-11T01:47:37Z | |
dc.date.available | 2024-07-11T01:47:37Z | |
dc.date.issued | 2023-05-30 | |
dc.identifier.nim | 192110101017 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121905 | |
dc.description.abstract | Stunting menjadi permasalahan serius yang terjadi di Indonesia. Stunting memberikan dampak negatif utamanya bagi kualitas penduduk di masa mendatang. Calon pengantin termasuk ujung tombak untuk mencegah terjadinya stunting dengan mempersiapkan pernikahan dan merencanakan kehamilan. Berdasarkan Peraturan Presiden Repubik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021, pendampingan sasaran prioritas dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK). TPK terdiri dari bidan, kader KB, dan kader PKK. Dalam proses pendampingan calon pengantin, kader KB berperan penting dalam memilih calon pengantin yang akan didampingi. Selain itu, kader KB juga memastikan calon pengantin telah melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui risiko stunting. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilaksanakan di Desa Rambigundam Kecamatan Rambipuji. Informan utama penelitian ini adalah 10 orang kader KB serta 2 calon pengantin perempuan sebagai informan tambahan. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kader KB memberikan dukungan sosial berupa emosional, informatif, instrumental, serta penghargaan selama pendampingan. TPK kader KB memberikan dukungan emosional dengan memperhatikan kondisi calon pengantin dan melakukan pendampingan lebih dari 2 kali pada calon pengantin yang berisiko stunting. Dukungan informatif diberikan dengan pemberian saran, nasehat, maupun petunjuk melalui proses komunikasi langsung tanpa adanya media. Media yang digunakan sangat terbatas sehingga kurang maksimal dalam pendampingan. Dukungan instrumental yang diberikan ialah menyediakan hospot serta bantuan tenaga supaya calon pengantin melakukan pemeriksaan ke puskesmas dan dapat mengisi/mengetahui risiko stunting pada aplikasi Elsimil. Selain itu, kader KB juga selalu memberikan dukungan penghargaan berupa apresiasi hal kecil pada diri calon pengantin supaya tetap percaya diri dalam menghadapi pernikahan. Saran yang dapat diberikan adalah kader KB lebih aktif dan mengembangkan media agar pendampingan lebih berkualitas. Selain itu, juga perlu adanya kerjasama lintas sektor untuk mempercepat penurunan stunting. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dr. Dewi Rokhmah, S.KM., M.Kes. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kesehatan Masyarakat | en_US |
dc.subject | DUKUNGAN SOSIAL, CALON PENGANTIN, TPK KADER KB, DAN STUNTING | en_US |
dc.title | Dukungan Sosial TPK Kader KB dalam Pendampingan Hasil Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin Sebagai Upaya Pencegahan Stunting | en_US |
dc.type | Other | en_US |
dc.identifier.prodi | Kesehatan Masyarakat | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dr. Dewi Rokhmah, S.KM., M.Kes. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | - | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_iswahyudi_Januari_2024_12 | en_US |
dc.identifier.finalization | 0a67b73d_2024_07_tanggal 10 | en_US |