Kebijakan Rusia Dalam Mempertahankan Perekonomian Dari Gejolak Krisis Keuangan Global Tahun 2008
Abstract
Krisis keuangan dapat terjadi secara tiba-tiba dan meruntuhkan perekonomian
setiap negara di dunia. Tidak hanya negara-negara yang memiliki fundamental
perekonomian yang belum stabil, namun juga negara yang memiliki fundamental
perekonomian yang stabil (kuat) Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, krisis
keuangan semakin sering terjadi. Dengan sistem perekonomian outward looking
economic atau yang biasa disebut dengan ekonomi liberal. Fenomena tersebut dapat
dirasakan seperti saat ini dengan banyaknya kerjasama yang memberlakukan pasar
bebas antara negara-negara. Dengan sistem ekonomi yang saling terintegrasi, maka
kesempatan untuk terjadi krisis keuangan yang bersifat global sangatlah besar. Seperti
yang terjadi pada tahun 2008. Krisis keuangan yang awalnya melanda Amerika
Serikat, sekejab berubah menjadi krisis keuangan global yang meruntuhkan
perekonomian negara-negara di seluruh dunia. Krisis tersebut tidak elak juga melanda
perekonomian Rusia.
Dengan sistem perekonomian yang belum stabil, perekonmian Rusia mampu
bertahan dari krisis keuangan global yang melanda. Kemampuan perkonomian
Rusia, tidak dapat dilepaskan dari kebijakan perekonomian yang diambil oleh
Pemerintah Rusia. Kebijakan tersebut adalah dengan memberlakukan proteksi
terhadap perdagangan Rusia pada tahun 2008 dan pemberian subsidi terhadap industri
dalam negeri pada tahun 2009. Kebijakan proteksi tersebut diantaranya dengan
pemberlakuan tarif tinggi terhadap barang impor, pemberlakuan sistem kuota dan
penutupan bursa valas dalam negeri Rusia.