dc.description.abstract | Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kandungan sumber daya alam multi energi dimana salah satunya adalah gas alam. Pada tahun 2021 total produksi energi primer yang terdiri dari minyak bumi, gas bumi, batubara, dan energi terbarukan mencapai 185,6 Triliun ton/tahun. Sebesar 58,2% atau 113,4 Triliun ton/tahun dari total produksi tersebut diekspor terutama batubara dan LNG. Pabrik Liquefied Natural Gas (LNG) berbahan baku shale gas ini dirancang dengan Kapasitas 400 Ribu ton/tahun dan waktu operasi 330 hari per tahun. Bahan baku yang di butuhkan yaitu shale gas sebanyak 500 ribu ton/tahun. Proses produksi terbagi menjadi tiga tahapan yaitu persiapan bahan baku, pemisahan fraksi dan pencairan produk. Proses produksi LNG dilakukan pada Debutanizer dengan kondisi operasi suhu -46,262ºC dengan tekanan operasi 130,5 psia. Pabrik ini akan beroprasi di Jl. Arifin Ahmad, Desa Pelintung, Kec. Medang Kampai, Kota Dumai, Provinsi Riau. Dengan estimasi mulai beroprasi pada 2025. Berdasarkan hasil evaluasi analisa ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik LNG dari shale gas dengan kapasitas 400 ribu ton/tahun layak didirikan dengan rincian Annual Cash Flow (ACF) sebesar 38%, waktu pengembalian modal selama 4 tahun, Pay Out Time (POT) sebesar 4,1 tahun, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 21,59%, dan Break Even Point (BEP) sebesar 41,91%. | en_US |