dc.description.abstract | Saat ini, nanoteknologi berkembang pesat karena tingginya penerapannya
dalam ilmu pengetahuan dan industri. Nanopartikel perak (AgNPs) menggunakan
metode sintesis hijau (green synthesis). AgNPs yang diperoleh dari pereduksi
ekstrak tanaman yang berbeda akan memiliki perbedaan karakteristik dan
aktivitas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk uji aktivitas antifungi
terhadap Aspergillus niger dan Candida albicans dari AgNPs yang disintesis
dengan daun kopi robusta berbeda umur sebagai agen bioreduktor. Pembentukan
AgNPs diamati berupa perubahan warna campuran dari tidak berwarna menjadi
kecoklatan tua. AgNPs daun kopi robusta dikarakterisasi menggunakan
spektroskopi UV-Vis, particle size analyzer (PSA), scanning electron microscopy
(SEM), fourier transform infrared (FTIR). Selain itu, dilakukan uji aktivitas
antijamur terhadap dua jamur C. albicans dan A. niger dilakukan dengan metode
kertas cakram. Hasil karakterisasi AgNPs menggunakan spektrofotometri UV-Vis
berupa panjang gelombang yang berturut-turut pada AgNPs dengan bioreduktor
kopi robusta muda, sedang, tua sebesar 416 nm, 429 nm, dan 426 nm. Hasil
karakterisasi AgNPs dengan PSA berupa ukuran partikel rata-rata pada AgNPs
menggunakan bioreduktor daun kopi robusta muda, sedang, dan tua sebesar 61,01
nm; 99,45 nm; dan 96,16 nm. Hasil SEM menunjukkan partikel terkecil AgNPs
yang dihasilkan sebesar 53,80 nm. Hasil FTIR menunjukkan adanya gugus
fungsional C=O dan O-H pada ekstrak daun kopi robusta yang bertindak sebagai
agen bioreduktor. AgNPs daun robusta berbagai umur menunjukkan aktivitas
antifungi berupa diameter zona hambat. Diameter zona hambat AgNPs daun kopi
robusta muda, sedang dan tua terhadap jamur C. albicans sebesar 7,69 ± 0,30
mm; 2,45 ± 0,38 mm; dan 3,58 ± 0,19 mm. Sedangkan diameter zona hambat
AgNPs daun kopi robusta muda, sedang dan tua terhadap kapang A. niger sebesar
10,76 ± 0,10 mm; 4,30 ± 0,14 mm; dan 6,32 ± 0,54 mm. Dengan demikian,
AgNPs yang disintesis dengan ekstrak daun muda kopi robusta (Coffea canephora
L.) menunjukkan aktivitas antifungi paling besar terhadap A. niger dan C.
albicans. | en_US |