dc.description.abstract | Dalam proses pembelajaran, proses belajar memegang peranan yang sangat
penting atau vital. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru pengajar bidang
studi matematika kelas VIII SMP Negeri 12 Jember, bahwa proses pembelajaran
matematika lebih sering bersifat searah, siswa tidak diberi kesempatan belajar
mandiri ketika di kelas. Akibatnya, siswa cenderung merasa bosan dan tidak aktif
ketika pembelajaran. Selain itu diperoleh informasi bahwa siswa juga mengalami
kesulitan dalam memahami dan menguasai pelajaran matematika, salah satunya
materi Faktorisasi Suku Aljabar. Akibatnya nilai ketuntasan belajar lebih dari 50%
siswa di bawah Standar Ketuntasan Minimal (SKM) yaitu 70. Oleh karena itu,
keberhasilan atau kegagalan dalam belajar khususnya matematika, sangat
tergantung pada bagaimana proses pembelajaran itu dilaksanakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pelaksanaan pembelajaran
menggunakan strategi belajar MURDER, aktivitas siswa dan ketuntasan hasil
belajar siswa dengan pembelajaran menggunakan strategi belajar MURDER pada
pokok bahasan faktorisasi suku aljabar. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas
VIII A SMP Negeri 12 jember semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Strategi
belajar MURDER merupakan singkatan dari mood(suasana hati),
understand(pemahaman),recall(pengulangan),digest(penelaahan),expand(pengemba
ngan), review(pelajari kembali).
viii
Pengambilan data dimulai pada tanggal 13 Juli 2011 sampai dengan 17
Agustus 2011. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment. Model skema yang
digunakan adalah model skema penelitian tindakan Hopkins. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, tes
dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran menggunakan
strategi belajar MURDER pada pokok bahasan faktorisasi suku aljabar kelas VIII
SMP Negeri 12 Jember semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 berjalan sesuai
dengan langkah – langkah MURDER. Tetapi dalam pelaksanaannya belum berjalan
dengan baik, karena ada satu langkah pembelajaran tidak berjalan sesuai yang
diharapkan yaitu langkah keenam(review). Langkah keenam(review) dalam
pelaksanaannya, guru sebaiknya sudah mengerti bagaimana pemahaman siswa pada
materi yang dipelajari. Oleh karena itu, setelah langkah review seharusnya perlu ada
pembahasan hasil pekerjaan siswa, agar guru mengerti siapa saja siswa yang belum
memahami materi. Keaktivan siswa semakin meningkat dari pembelajaran 1 hingga
pembelajaran 4. Sedangkan untuk ketuntasan hasil belajar siswa siklus I, secara
klasikal sebesar 76,19% dan semakin meningkat di siklus II menjadi 88,1%. Hal ini
dikarenakan siswa memiliki kemampuan belajar secara mandiri. Sehingga terlihat
bahwa keberhasilan siswa tergantung pada kemampuannya untuk belajar secara
mandiri di kelas.
Kesimpulan dari hasil analisis data dan pembahasan bahwa pembelajaran
menggunakan strategi belajar MURDER cukup efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi Faktorisasi Suku Aljabar. Hal ini terlihat dari peningkatan
persentase hasil belajar siswa pada tiap siklusnya. | en_US |