dc.description.abstract | Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan batubara sebagai bahan bakar
utamanya. Jenis batubara yang dipakai akan disesuaikan dengan kebutuhan di
boiler. Pada proses pembakaran batubara di dalam boiler, tidak hanya menghasilkan
panas tetapi juga menghasilkan partikulat seperti abu. Abu sisa pembakaran akan
menimbulkan masalah di dalam boiler jika dibiarkan terus menerus. Abu yang
mengendap pada ruang pembakaran akan membentuk slagging dan fouling.
Slagging adalah proses menempelnya abu yang jika dibiarkan terus-menerus akan
menimbulkan kerak pada komponen di dalam boiler, sedangkan fouling adalah
proses menempel dan menumpuknya abu pada bagian belakang ruang pembakaran.
Terjadinya slagging dan fouling ini akan berpengaruh dan menghambat
perpindahan panas pada superheater, reheater dan komponen lainnya di dalam
boiler. penelitian ini dapat menjadi rekomendasi untuk perusahaan dalam
menentukan penggunaan batubara dengan nilai indeks slagging dan fouling yang
rendah.
Metode yang dilakukan yaitu menganalisis kandungan batubara meliputi
analisis proksimat (kandungan air, zat terbang, abu, karbon tertambat, kalori),
analisis ultimat (C, H, N,O,S), analisis kandungan abu (TiO2, SiO2, Al2O3, Fe2O3,
CaO, MgO, SO3, Na2O, K2O).. Hasil pengolahan data didapatkan digunakan untuk
mengetahui nilai rasio asam basa, nilai total sulfur dan nilai Na2O yang kemudian
diolah untuk mendapatkan nilai indeks slagging dan nilai indeks fouling
berdasarkan faktor babcock dan wilcox.
Dari sampel yang ada, diketahui nilai dari total moisture 19,1% – 31,34%,
ash content 2,8% – 6,86% , zat terbang 38,31% – 42,26% , karbon tertambat 37,2%
– 43,28% , GCV 5590 Kcal/Kg – 6010 Kcal/Kg. analisis kandungan abu (TiO2,
SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, SO3, Na2O, K2O), Dari analisis ultimat diketahui
kandungan C yaitu 71,51% – 78,92%, kandungan H senilai 5,2% – 6,07%,
kandungan N yaitu 1,17% – 1,61% dan kandungan total sulfur (adb) sebesar 0,11%
– 0,62%. Analisis abu dengan unsur asam meliputi SiO2, Al2O3, TiO2 dengan
jumlah 35,78 – 78,68 dan unsur basa meliputi Fe2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O
dengan jumlah 14,57 – 53,64. Nilai rasio asam basa 0,19 – 1,5, nilai indeks slagging
0,04 – 0,47, untuk nilai indeks fouling 0,15 – 4,47. Nilai indeks slagging sangat
dipengaruhi oleh nilai sulfur dan suhu lebur abu itu sendiri, sedangkan pada
kandungan Na2O sangat berpengaruh terhadap terbentuknya potensi fouling. Untuk
mengatasi penurunan efisiensi boiler terhadap terjadinya slagging dan fouling maka
rekomendasi yang diberikan yaitu perlu dilakukannya pencampuran batubara agar
mendapat nilai slagging dan fouling yang lebih rendah. Didapatkan hail
pencampuran batubara yng paling adalah batubara Dizatama Powerindo dan
Alhasanie dengan rasio perbandingan 70:30. | en_US |