dc.description.abstract | Pada umumnya pembelajaran matematika di sekolah masih berpusat pada
guru dan siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru bidang studi matematika di SMP Negeri 2 Panti diperoleh
informasi bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran matematika. Akibatnya ratarata
hasil belajar siswa masih berada di bawah Standar Ketuntasan Minimal (SKM)
yang ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pelaksanaan
pembelajaran kontekstual dengan strategi guided teaching, aktivitas siswa dan
ketuntasan serta peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan pembelajaran
kontekstual dengan strategi guided teaching pada materi belah ketupat dan layanglayang.
Subyek
penelitian
ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Panti semester
genap tahun pelajaran 2010/2011. Pengambilan data dimulai pada tanggal 18 Mei
2011 sampai dengan 1 Juni 2011.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Model skema yang
digunakan adalah model skema penelitian tindakan Hopkins dan dilaksanakan
sebanyak dua siklus. Berdasarkan model skema penelitian tindakan Hopkins maka
dikembangkan desain penelitian menggunakan prosedur kerja dari tindakan
pendahuluan, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pada setiap akhir siklus
diberikan tes akhir untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah
dipelajari. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisa data merupakan
viii
cara yang paling menentukan untuk menyusun dan mengolah data yang terkumpul,
sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran kontekstual dengan
strategi guided teaching pada materi belah ketupat dan layang-layang kelas VII B
SMP Negeri 2 Panti semester genap tahun pelajaran 2010/2011 berjalan dengan
lancar dan baik. Hal ini bisa dilihat dari hasil observasi aktivitas siswa dan guru yang
meningkat dari pembelajaran pertama sampai pembelajaran ke empat. Selain itu, hasil
belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Rata-rata
nilai akhir siswa pada siklus I diperoleh 76,10 meningkat menjadi 85,82 pada siklus
II. Berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa menunjukkan bahwa siswa menyukai
pembelajaran yang diterapkan, yaitu pembelajaran kontekstual dengan strategi guided
teaching.
Kesimpulan dari hasil analisis data dan pembahasan bahwa pembelajaran
kontekstual dengan strategi guided teaching cukup efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi belah ketupat dan layang-layang. Hal ini terlihat dari
peningkatan persentase hasil belajar siswa pada tiap siklusnya. | en_US |