dc.contributor.author | JANNAH, Nur Zahrun Al | |
dc.date.accessioned | 2024-05-15T04:49:48Z | |
dc.date.available | 2024-05-15T04:49:48Z | |
dc.date.issued | 2023-06-27 | |
dc.identifier.nim | 190910101059 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120556 | |
dc.description | validasi_repo_firli_november_2023_13
Finalisasi unggah file repositori tanggal 15 Mei 2024_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Besarnya dampak negatif yang dihasilkan oleh sektor pariwisata
mendorong munculnya norma pariwisata berkelanjutan. Pada 2019, UNWTO
memprakarsai transformasi kode etik pariwisata menjadi Framework Convention
on Tourism Ethics (FCTE). Tujuannya untuk memperkuat penyebaran norma
pariwisata berkelanjutan secara global. Menariknya, negara yang pertama kali
menandatangani konvensi ini adalah Indonesia. Sedangkan dalam praktik
wisatanya, Indonesia belum sepenuhnya berkelanjutan. Maka dari itu, peneliti
ingin mengetahui sejauh mana internalisasi norma pariwisata berkelanjutan di
Indonesia. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tahap
internalisasi norma pariwisata berkelanjutan dan mengidentifikasi adaptasi norma
ke dalam konteks domestik.
Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif-kualitatif.
Adapun teknik pengumpulan data meliputi, wawancara, observasi, dokumentasi,
dan studi pustaka. Lebih lanjut analisis menggunakan teknik interactive model.
Dalam menganalisis internalisasi norma, penelitian ini menggunakan teori Difusi
Norma Finnemore-Sikkink untuk melihat tahap-tahap penyebaran norma
pariwisata berkelanjutan. Lebih lanjut, penelitian ini juga menggunakan konsep
Lokalisasi Norma Amitav Acharya. Konsep ini melihat bagaimana adaptasi norma
pariwisata berkelanjutan dalam praktik wisata Indonesia, dengan studi kasus di PT
Gemilang Media Wisatama (Travelxism), Yogyakarta dan Desa Wisata
Sidomulyo, Jember.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma pariwisata berkelanjutan telah
terinternalisasi di Indonesia. Di tingkat pemerintah, melalui Kemenparekraf RI,
norma pariwisata berkelanjutan diintegrasikan ke dalam kebijakan Pariwisata
Nasional dengan mereaktualisasikan regulasi diikuti juga pembentukan program
Sustainable Tourism Development (STDev) Indonesia. Kemudian, pelaku usaha
pariwisata juga mengadaptasi norma tersebut ke dalam tujuh praktik wisatanya.
Praktik ini meliputi (1) konsultasi publik, (2) keterlibatan masyarakat lokal, (3)
pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, (4) pelestarian dan promosi budaya
lokal, (5) kolaborasi dengan pihak terkait, (6) edukasi bagi wisatawan, dan (7)
penguatan kapasitas SDM.
Meskipun demikian, ternyata adaptasi norma pariwisata berkelanjutan di
dalam praktik pelaku usaha pariwisata Indonesia tidak sepenuhnya berjalan
mulus. Terdapat beberapa hambatan yang menghalangi proses adaptasi norma.
Hambatan tersebut terdiri dari, kurangnya pemahaman masyarakat terkait
bagaimana mengolah pariwisata berdasarkan prinsip-prinsip keberlanjutan,
kurangnya sumber daya manusia yang paham tentang pariwisata berkelanjutan,
dan kepercayaan bahwa pariwisata kurang menguntungkan dan merusak budaya
lokal. | en_US |
dc.description.sponsorship | 1. Suyani Indriastuti, S.Sos., M.Si., Ph.D.
2. Drs. Djoko Susilo, M.Si | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | en_US |
dc.subject | International Norms | en_US |
dc.subject | Sustainable Tourism | en_US |
dc.subject | UNWTO | en_US |
dc.subject | FCTE | en_US |
dc.title | Internalisasi Norma Internasional Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Hubungan Internasional | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Suyani Indriastuti, S.Sos., M.Si., Ph.D. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Drs. Djoko Susilo, M.Si | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_firli_november_2023_13 | en_US |