UJI AKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK METANOL HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata Ness) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI
Abstract
Penyakit diare merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan
pada anak-anak di negara berkembang. Diare adalah penyakit yang ditandai dengan
bertambahnya frekuensi feses lebih dari biasanya (3 atau lebih perhari) yang disertai
perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita. Pengobatan diare secara garis
besar dibagi menjadi pengobatan simtomatik, kausatif, dan pengobatan cairan.
Penggunaan obat tradisional menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga
mengalami peningkatan dari 23,2% (1980) menjadi 29,9% (1986), sedangkan
persentase penggunaan tumbuhan obat oleh masyarakat untuk mengobati diare pada
anak di bawah lima tahun sebesar 4%. Salah satu tanaman obat yang memiliki
khasiat sebagai antidiare adalah sambiloto. Kandungan kimia herba sambiloto yaitu
tanin dan flavonoid. Flavonoid memiliki kemampuan untuk menghambat motilitas
intestinal dan sekresi air-elektrolit. Sedangkan tanin sendiri merupakan salah satu
senyawa kimia yang berfungsi sebagai astringen dengan mekanisme dapat
menciutkan permukaan usus atau zat yang bersifat proteksi terhadap mukosa usus.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antidiare ekstrak
metanol herba sambiloto. Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak metanol
herba sambiloto dengan cara ekstraksi soxhletasi menggunakan pelarut metanol
100%. Metode yang digunakan pada uji antidiare ini digunakan metode pola
defekasi. Loperamid digunakan sebagai kontrol positif dan Tween 80 0,1%
digunakan sebagai kontrol negatif. Dosis ekstrak metanol herba sambiloto yang
digunakan adalah 150 mg/kg BB; 250 mg/kg BB; 500 mg/kg BB; dan 1000 mg/kg
BB. Semua dosis diberikan secara per oral. Satu jam setelah perlakuan, semua mencit diberi 0,5 ml minyak jarak dengan cara per oral kemudian diamati respon yang
terjadi pada selang waktu 30 menit selama 5 jam.
Berdasarkan hasil uji One Way Anova dengan taraf kepercayaan 95% ekstrak
metanol herba sambiloto dengan dosis 150 mg/kg BB, 250 mg/kg BB, dan 500
mg/kg BB memiliki aktivitas antidiare yang tidak berbeda siginifikan dengan kontrol
positif, sedangkan ekstrak metanol herba sambiloto dengan dosis 1000 mg/kg BB
memiliki aktivitas antidiare yang relatif sama dengan kontrol positif.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]