Show simple item record

dc.contributor.authorNITALIA, Tesya Lusiana Dwi
dc.date.accessioned2024-05-11T22:19:52Z
dc.date.available2024-05-11T22:19:52Z
dc.date.issued2023-06-28
dc.identifier.nim190110401080en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120463
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_november_2023_10 Finalisasi unggah file repositori tanggal 7 Mei 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractFilm Penyalin Cahaya merupakan karya sutradara Wregas Bhanutedja, dengan durasi 130 menit dan tayang perdana pada 8 Oktober 2021 di Festival Film Internasional Busan dan tayang pada aplikasi Netflix pada tanggal 13 Januari 2022. Film Penyalin Cahaya mengisahkan perjalanan pelik Suryani, seorang mahasiswi yang kehilangan beasiswanya dalam mengungkap kebenaran di balik kejanggalan pada malam pesta perayaan kemenangan Teater Matahari. Penggunaan warna hijau yang dominan pada film Penyalin Cahaya dapat memberikan perasaan dan merangsang psikologis. Warna kehijauan dalam film dapat mendukung reaksi penonton terhadap karakter dan suasana dalam film. Peneliti tertarik mengkaji mengenai bagaimana unsur warna dominasi hijau dalam membangun kesan dramatik pada film Penyalin Cahaya. Penelitian ini berfokus pada pembahasan unsur dominasi warna hijau pada setting dan kostum sebagai pendukung kesan dramatik dalam film. Teori mise en scene David Bordwell, Kristin Thompson dan teori unsur dramatik Elizabeth Lutters digunakan sebagai teori utama dalam membahas peran setting dan kostum serta unsur dramatik. Teori warna milik Gothe dan Itten digunakan sebagai teori pendukung guna memperkuat peran setting dan kostum dalam membangun kesan dramatik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif. Berdasarkan penelitian yang telah penulis paparkan dapat disimpulkan bahwa dominan warna hijau khususnya penggunaan setting dan kostum berhasil membangun kesan dramatik pada film Penyalin Cahaya. Seperti pada scene beasiswa Sur yang dicabut menampilkan setting ruang gelap yang menimbulkan rasa intimidasi dan kostum kebaya yang dikenakan Sur menciptakan rasa gelisah dan bingung. Penerapan pada warna hijau memiliki arti positif dan negatif pada film Penyalin Cahaya, seperti pada artian positif berarti penyembuhan, ketenangan dan kesuburan serta dalam arti negatif yaitu kecewa, sedih dan gelisah. Penerapan dominan warna hijau yang memiliki makna dapat mendukung kesan dramatik berupa konflik, suspense, curiosity dan surprise yang terbangun melalui setting dan kostum dalam film Penyalin Cahaya.en_US
dc.description.sponsorship1. Fajar Aji, S.Sn., M.Sn; 2. Ni Luh Ayu Sukmawati, S.Pd., M.Hum.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectAnalisis Filmen_US
dc.subjectMise En Sceneen_US
dc.subjectUnsur Dramatik Filmen_US
dc.subjectFilm Penyalin Cahayaen_US
dc.titleDominasi Warna Hijau Dalam Film Penyalin Cahaya Sebagai Pembangun Kesan Dramatiken_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTelevisi dan Filmen_US
dc.identifier.pembimbing1Fajar Aji, S.Sn., M.Sn.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ni Luh Ayu Sukmawati, S.Pd.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_november_2023_10en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record