dc.description.abstract | Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada abad 21, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mempunyai peran penting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia agar memiliki berbagai keterampilan dalam bidang pendidikan. Keterampilan pada abad 21 yang harus dimiliki siswa menurut World Economic Forum (WEF) ada tiga kompnen yaitu literasi dasar,kompetensi, dan karakter pribadi. Salah satu keterampilan itu yang penting untuk siswa adalah literasi sains. Literasi sains penting karena memiliki empat dimensi (aspek) yaitu: kompetensi, pengetahuan atau konten sains, konteks sains dan sikap. Literasi sains penting untuk dimiliki siswa agar pemahaman IPA dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Literasi sains juga berperan dalam memecahkan masalah.
Pemecahan masalah dapat membantu siswa lebih mudah untuk membuat siswa mencari jalan keluar pada kesulitan dalam pembelajaran agar mencapai tujuan yang diharapkan oleh siswa. Masalah-masalah isu sosial sains saat ini sering berkembang dalam masyarakat sehingga dalam pemecahan masalah juga harus diterapkan pendekatan Socio Scientific Issues (SSI) dalam pembelajaran IPA. SSI yang merupaan suatu isu-isu sosial ilmiah ini akan memacu siswa untuk meningkatkan literasi sains dan pemecahan masalah terutama jika menggunakan media pembelajaran yang tepat. Salah satu media yang tepat adalah buku ajar IPA. Buku ajar akan sering digunakan dalam proses pembelajaran karena guru dan siswa akan menggunakannya untuk sarana pembelajaran yang mudah digunakan oleh siswa. Oleh karena itu, buku ajar dapat disajikan dengan pendekatan SSI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kevalidan, kepraktisan dan keefektifan buku ajar IPA berbasis SSI untuk meningkatakn literasi sains dan pemecahan masalah siswa..
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan Research And Development (R&D). Model pengemabangan yaitu 4-D yang terdiri atas tahap Define, Design, Develop, dan Disseminate. Penelitian ini dilakukan di SMP pada kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 2023/2024. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan angket lembar validasi untuk mengetahui kevalidan, menggunakan angket respon siswa, angket keterlaksanaan pembelajaran, dan uji keterbacaan untuk mengetahui kepraktisan. Menggunakan tes literasi sains dan tes kemampuan pemecahan masalah untuk mengetahui keefektifan sebuah buku ajar.
Kevalidan buku ajar IPA berbasis SSI dilakukan dengan uji validitas oleh 3 validator. Hasil uji validitas yaitu menyatakan bahwa aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, kelayakan kegrafikan, pengembangan menyatakan sangat valid, namun tetap terdapat beberapa revisi yang menjadi poin dari ketiga validator untuk dapat memperbaiki revisi tersebut dan dapat digunakan untuk pembelajaran. Validitas dari perangkat pembelajaran juga mendapatkan hasil dengan kriteria sangat valid, maka pernagkat pembelajaran tersebut dapat diguakan untuk mengajar. Berikutnya, kepraktisan dengan dilakukan tahap uji coba terbatas dilakukan dengan menggunakan kelas kecil untuk. Waktu pembelajaran dilakukan selama 3 pertemuan dan melakukan analisis keterlaksanaan pembelajaran yang mendapatkan rata-raa 85,4 dengna kriteria sangat praktis, uji keterbacaan mendapatkan rata-rata 93,3 dengna kriteria sangat baik, dan analisis respon siswa dengna rata-rata 75,7 kriteria praktis. Kepraktisan dilihat pada hasil pre-test literasi sains dengan rata-rata kriteria rendah lalu dilakukan pembelajaran dengan buku ajar IPA berbasis SSI maka tejadi peninngkatan pada hasil post-test siswa dengan kriteria baik. Selain itu, ada tes kemampuan pemecahan masalah.
Tes kemampuan pemecahan masalah pada pre-test mendapatkan kriteria skor rendah, lalu setelah siswa di ajarkan dengan buku ajar IPA berbasis SSI maka skor post-test meningkat menjadi kriteria baik. Hal tersebut juga terjadi pada tahap uji coba kelas besar dan tahap dissemination. Berikutnya, indikator literasi sains yang yang rata-rata indikator pertama menjelaskan fenomena ilmiah dan indikator kedua mengevalusi dan merancang penyelidikan dengan skor lebih tinggi di bandingkan indikaor ketiga yaitu menafsirkan data dan bukti secara ilmiah. Indikator pemecahan masalah ada empt yaitu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melakukan rencana pemecahan masalah, dan memeriksa kembali pemecahannya. Indikator dengan rata-rata tertinggi adalah indikatormerancang pemecahan masalah karena siswa selalu ingin dapat memecahkan masalah yang menantang kemampuan pengetahuan siswa. Indikator terendah adalah memeriksa kembali pemecahannya, indikator ini rendah karena siswa jarang memeriksa kembali hasil jawaban yang siswa berikan.
Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa buku ajar IPA berbasis SSI menunjukkan bahwa valid digunakan untuk pembelajaran, praktis digunakan dalam pembelajaran, dan efektif digunakan untuk pembelajaran IPA materi zat aditif dan zat adiktif siswa SMP. | en_US |