Show simple item record

dc.contributor.authorSABRU, Augustha Eridmes
dc.date.accessioned2024-03-27T01:38:12Z
dc.date.available2024-03-27T01:38:12Z
dc.date.issued2023-06-15
dc.identifier.nim162310101317en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120230
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_Maret_2024_6; Finalisasi oleh Taufik Tgl 27 Maret 2024en_US
dc.description.abstractTuberkulosis merupakan salah satu penyakit infeksi yang menular, penyakit ini disebabkan oleh kuman Mycobacteriuma tuberculosis. Tuberkulosis ini bisa menyerang siapapun dan penyebaran infeksi dari penyakit tuberkulosis ini terjadi dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pengobatan dengan waktu lama pada pasien tuberkulosis paru dapat menimbulkan perubahan fisik dan psikis. Menyesuaikan diri dengan penyakit dapat memerlukan berbagai cara yang bergantung pada kemampuan beradaptasi yang dapat digunakan seseorang dalam mengelola titik-titik sulit sehingga membutuhkan mekanisme koping. Selain itu pasien tuberkulosis paru sering merasa tidak berguna bagi keluarga dan masyarakat karena dapat menambah beban pikiran dalam menghadapi perubahan fisik dan psikis sehingga menimbulkan masalah pada harga diri pasien. Pertahanan koping jangka panjang dan jangka pendek dari mekanisme koping serta penggunaan mekanisme yang adaptif dapat melindungi diri sendiri dari persepsi yang buruk mengakibatkan penilaian harga diri yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mekanisme koping dengan harga diri pasien tuberkulosis paru di Rumah Sakit Paru Jember. Metode penelitian menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 pasien. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner Brief Cope dan Rosenberg Self-Esteem Scale. Uji etik penelitian dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas Jember dengan No. 187/UN25.1.14/KEPK/2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien menggunakan mekanisme koping yang adaptif yaitu 47 responden (94%) dan 27 responden (54%) memiliki harga diri yang tinggi. Hasil uji statistik bivariat dengan kendall‟s tau didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara mekanisme koping dengan harga diri pada pasien tuberkulosis paru di Rumah Sakit Paru Jember (p-value = 0,001 < 0,05). Relasi variabel satu dengan yang lainya dapat dinilai cukup, hal ini dikarenakan ditemukan nilai koefisien sebesar 0,428. Selain itu, dapat dikatakan bahwa adanya hubungan antara mekanisme koping dengan harga diri, dimana terlihatnya relasi antar variable yang silinear atau positif dapat dimaknai bahwa terjadinya mekanisme koping yang adaptif, maka harga diri pun juga akan mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan penelitian Ajeng (2017) yang menunjukkan terdapat hubungan antara mekanisme koping dengan harga diri. Hal ini berarti jika seseorang menggunakan mekanisme koping yang adaptif maka hal tersebut membuat rasa aman dan dapat meningkatan harga diri.en_US
dc.description.sponsorshipNs. Erti Ikhtiarini Dewi, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J Ns. Dini Kurniawati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Maten_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectTUBERKULOSISen_US
dc.subjectMEKANISME KOPINGen_US
dc.subjectPSIKOLOGI PASIENen_US
dc.titleHubungan Mekanisme Koping dengan Harga Diri Pasien Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit Paru Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Erti Ikhtiarini Dewi, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Jen_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Dini Kurniawati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Maten_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_Maret_2024_6en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record