Show simple item record

dc.contributor.authorHAYATI, Rossy Trisna Mei
dc.date.accessioned2024-03-15T06:24:12Z
dc.date.available2024-03-15T06:24:12Z
dc.date.issued2024-01-29
dc.identifier.nim202210101090en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120141
dc.description.abstractKulit merupakan organ pelindung terluar tubuh yang sering terpapar radikal bebas. Paparan radikal bebas dapat merusak sel kulit sehingga menyebabkan terjadinya kerutan, flek hitam, dan kusam pada kulit (Sari, et al., 2015; Rizkyah & Karimah, 2023). Radikal bebas dapat dinetralisir dengan antioksidan. Antioksidan dapat berasal dari dalam maupun luar tubuh. Apabila jumlah radikal dalam tubuh tidak dapat mencukupi untuk menetralisir radikal bebas maka dibutuhkan antioksidan alami dari luar tubuh, salah satunya dapat berasal dari minyak sereh wangi. Minyak sereh wangi telah diteliti jika memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat (Rachmatillah, et al 2021). Penggunaannya secara langsung dapat menyebabkan iritasi kuli t(Afida, et al, 2022). Minyak sereh wangi juga mempunyai sifat tidak larut air dan mudah menguap sehingga perlu diformulasi menjadi sediaan dengan sistem penghantaran yang tepat agar memiliki tingkat penetrasi ke dalam kulit yang tinggi serta aman dan nyaman (Sadgrove, et al., 2021). Sediaan yang dipilih adalah nanomulgel. Nanoemulgel adalah salah satu bentuk sediaan farmasi yang formulanya terdiri dari nanoemulsi dalam basis gel dengan penggunaan beberapa gelling agent di dalamnya yang menjadikan penetrasi ke dalam kulit lebih baik. (Choudhury, et al., 2017). Basis gel merupakan komponen penting dalam sediaan nanoemulgel. Basis gel terdiri dari gelling agent yang dapat berasal dari bahan alam, sintetik maupun semi sintetik. Dalam penelitian digunakan dua basis gel yang terdiri dari Carbopol dan CMC-Na. Carbopol memiliki kelebihan mudah didispersikan dalam air, menghasilkan gel yang jernih, dan menghasilkan viskositas tinggi dengan konsentrasi rendah tetapi Carbopol memiliki kekurangan bergantung pada pH (Sumule, et al. 2020; Silvia & Dewi, 2022). Kelebihan dari CMC-Na yaitu memiliki homogenitas, konsistensi, dan daya sebar yang baik tetapi CMC-Na memiliki kekurangan dapat menghasilkan gel yang tidak jernih (Ikhtiyarini, et al., 2022; Sari & Saryanti, 2021). Kombinasi kedua basis gel tersebut diharapkan dapat menutupi masing-masing kekurangannya agar diperoleh karakteristik fisik yang baik. penelitian yang dilakukan yaitu optimasi basis gel Carbopol dan CMC-Na agar mendapatkan komposisi yang ideal sehingga diperokeh formula optimum. Optimasi formula menggunakan Software Design Expert 11 dengan metode Simplex Lattice Design (SLD). Respon dalam optimasi meliputi nilai pH, viskositas, dan daya sebar yang bertujuan untuk mengetahui keamanan, pelepasan dan distribusi zat aktif serta kenyamanan sediaan. Formula optimum yang diperoleh diuji kapasitas antioksidannya dengan metode DPPH. Hasil optimasi diperoleh formula optimum dengan komposisi basis gel Carbopol sebanyak 30% dan CMC-Na sebanyak 0% yang diprediksi mempunyai nilai pH 6,45, nilai viskositas 200 dPa.s, dan nilai daya sebar 5,3 cm. Formula optimum tersebut dibuat menjadi sediaan dengan tiga kali replikasi dan diuji kapasitas antioksidannya. Hasil uji kapasitas antioksidan diperoleh bahwa formula optimum memiliki %inhibisi sebesar 13,18%. Kapasitas antioksidan sediaan mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan minyak atsiri sereh wangi dan nanoemulsi minyak sereh wangi yang memiliki %inhibisi sebesar 36,26% dan 32,52% dengan konsentrasi minyak sereh yang sama dalam tiap sampel, yaitu 0,25%. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya basis gel yang viskositasnya tinggi yang berarti bahwa struktur gel lebih kompleks yang mengakibatkan besarnya tahanan zat aktif terlepas dari basisnya (Hashmat et.al 2020). Hal tersebut dapat menghambat pelepasan zat aktif sehingga kapasitas antioksidan yang terdeteksi dari sediaan nanoemulgel minyak sereh wangi semakin rendah. Turunnya kapasitas antioksidan juga dapat dikarenakan reaksi antara sampel dengan reagen DPPH belum bereaksi dengan sempurna serta metode pengujian yang berbeda dengan literatur yang menyatakan minyak sereh wangi dan nanoemulsi minyak sereh wangi memiliki kapasitas antioksidan yang kuat. Penelitian ini menggunakan rasio antara sampel dengan DPPH sebesar 1:4 sedangkan pada literatur menggunakan rasio antara sampel dengan DPPH sebesar 1:1.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectCitronella oilen_US
dc.subjectNanoemulgelen_US
dc.subjectSimplex Lattice Designen_US
dc.subjectDPPHen_US
dc.titleOptimasi Basis Gel Carbopol dan Carboxymethylcellulose Sodium dalam Sediaan Nanoemulgel Minyak Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) sebagai Antioksidan Topikalen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiFarmasien_US
dc.identifier.pembimbing1apt. Lidya Ameliana, S.Si., M.Farm.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. apt. Moch. Amrun Hidayat, S.Si, M.Farm.en_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US
dc.identifier.finalizationTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record