dc.contributor.author | BUDHIARSA, Andhika | |
dc.date.accessioned | 2024-03-03T13:23:41Z | |
dc.date.available | 2024-03-03T13:23:41Z | |
dc.date.issued | 2023-06-27 | |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120060 | |
dc.description | validasi_repo_firli_oktober_2023_31, Finalisasi oleh Taufik Tgl 26 Januari 2024 | en_US |
dc.description.abstract | Negara Indonesia umumnya terkenal memiliki potensi bencana alam
dengan dampak yang besar. Fenomena tersebut disebabkan karena letak geografis
negara Indonesia yang merupakan pertemuan lempeng bumi yaitu Eurasia, IndoAustralia, dan lempeng Pasific serta dilewati oleh rantaian gunung api aktif.
Bencana alam sering dianggap merugikan bagi kehidupan manusia, namun hal
tersebut merupakan bentuk bukti bahwa alam memiliki energi yang sangat besar
dan berdampak bagi kehidupan. Bencana alam merupakan peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan manusia yang disebabkan oleh faktor
alam, non alam maupun faktor dari manusia sendiri, sehingga mengakibatkan
kerusakan lingkungan, harta benda, korban jiwa manusia hingga dampak
psikologis.
Salah satu wilayah di Indonesia yang pernah mengalami peristiwa bencana
alam adalah Desa Alasmalang, yang terletak di Kabupaten Banyuwangi. Bencana
alam yang terjadi di Desa Alasmalang adalah bencana banjir bandang. Bencana
tersebut terjadi pada tahun 2018, yang mengakibatkan dampak cukup parah bagi
masyarakat Desa Alasmalang. Banjir ialah limpasan air yang melebihi tinggi
muka air normal, sehingga melimpas dari palung sungai yang menyebabkan
gangguan pada lahan rendah di sisi sungai. Begitu pula persitiwa banjir yang
terjadi di Desa Alasmalang, banjir di lokasi tersebut diakibatkan oleh curah hujan
yang tinggi di wilayah hulu sungai. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan
adanya longsoran tanah dan pohon sehingga terbawa arus aliran sungai menuju
wilayah Desa Alasmalang. Wilayah longsor tersebut terjadi di gunung kendil yang
berlokasi di Kecamatan Songgon, sehingga hal tersebut memicu peristiwa banjir
di Desa Alasmalang. Berbagai macam material alam dan limbah seperti tanah,
batu, batang pohon dan sampah yang terbawa oleh arus deras sungai menumpuk
di wilayah aliran sungai Badeng, sehingga mengakibatkan tersumbatnya jembatan
di Desa Alasmalang.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif.
Subjek pada penelitian ini adalah tokoh elit lokal non formal yang memiliki
kemampuan, , pengetahuan dan tokoh masyarakat. Teori yang digunakan peneliti
dalam penelitian ini adalah teori agen dari Anthony Giddens. Agen dalam hal ini
merupakan seseorang yang memiliki kemampuan dalam proses recovery bencana
banjir, mereka mampu memberikan motivasi, fasilitas, dorongan. Teknik yang
digunakan dalam menentukan informan adalah terknik purposive sampling,
dimana peneliti telah memilih seseorang yang akan diwawancarai sehingga data
yang diperoleh akan lebih akurat. Dalam tahap analisis data yang digunakan
adalah teknik uji keabsahan data dengan mereduksi data dan teknik triangulasi.
Hasil penelitian yang dilakukan di Desa Alasmalang ditemukan bahwa
peranan-peranan tokoh elit lokal memang menjadi salah satu faktor pendorong
pemulihan dampak bencana alam banjir. Peran elit lokal sebagai fasilitator
merupakan penyedia tempat penampungan barang bantuan yang datang dari
donatur selama proses pemulihan bencana. Selain sebagai penyedia fasilitas
penampungan juga berperan sebagai katalisator. Hal tersebut dilakukan karena
memiliki kekuasaan dan hubungan sosial dengan pihak-pihak luar maupun
instansi di luar wilayah. Salah satu tokoh yang mempunyai kemampuan sebagai
fasilitator di Dusun Karangasem ialah Pak Haji Syafi’i. Pak Haji Syafi’i
merupakan salah satu pengurus NU pusat di Kabupaten Banyuwangi.
Peran motivator dalam recovery pasca bencana adalah salah satu hal
penting terutama bagi anak-anak maupun warga yang mengalami trauma atas
peristiwa banjir. Kegiatan-kegiatan positif selalu dilakukan oleh motivator di
kalangan lokal. Salah satu motivator yang terjun langsung di lapangan ialah Ibu
Haji Asiani. Ibu Haji Asiani merupakan ketua pengajian yang ada di Dusun
Bangunrejo. Perilaku yang dilakukan oleh Bu Haji Asiani yaitu dengan
memberikan semangat kepada ibu-ibu kelompok pengajian agar bergotong royong
antar warga. Pengajian tersebut dilaksanakan secara rutin bergilir dari rumah ke
rumah, selain itu juga diadakan di Masjid terdekat. Adanya peran agen dalam
pemulihan pasca bencana sangat membantu tugas dari pihak-pihak yang bertugas
di lokasi tersebut. Hal tersebut dilakukan dan dipelopori oleh elit lokal yang
sangat peduli terhadap lingkungannya tanpa menunggu aksi dari pemerintah
daerah setempat. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama : Drs. Joko Mulyono, M.Si
Dosen Pembimbing Anggota : Dien Vidia Rosa, S.Sos., M.A | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | en_US |
dc.subject | ELIT LOKAL | en_US |
dc.subject | AGEN HUMAN RECOVERY | en_US |
dc.subject | PERANAN SOSIAL | en_US |
dc.subject | PASCA BENCANA | en_US |
dc.title | Elit Lokal sebagai Agen Human Recovery Pasca Bencana Banjir di Desa Alasmalang | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Sosiologi | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Drs.Joko Mulyono ,M.Si | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Dien Vidia Rosa ,S.Sos., M.A. | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_firli_oktober_2023_31 | en_US |
dc.identifier.finalization | Taufik | en_US |