Upaya dan Tantangan Global Data Security Initiative Tiongkok Mencapai Status Rezim Internasional

Abstract

Global Data Security Initiative (GDSI) Tiongkok adalah inisiatif untuk mengajak negara dunia beradaptasi terhadap perubahan besar dalam lanskap internasional untuk mengatasi tantangan keamanan data. Kemunculan GDSI adalah respon dari kebijakan Amerika Serikat clean network program yaitu klaim bahwa Tiongkok merupakan entitas berbahaya yang mampu mengancam keamanan nasional. Sehingga GDSI dengan pendekatan diplomatik muncul sebagai antitesis dari kebijakan AS yang agresif berupa ide untuk membuat standar global pengaturan keamanan data. Legitimasi Tiongkok ditunjukkan dengan tiga pondasi undang- undang bahwa infrastruktur internet yang dimilikinya patut menjadi model standar global, yakni Hukum Keamanan Siber, Hukum Keamanan Data, Personal Information Protection Law (PIPL). Upaya Tiongkok sebagai inisiator dilakukan dengan diplomasi multilateral berupa promosi yang menargetkan dukungan negara berkembang dalam forum- forum internasional untuk meyakinkan bahwa rezim internasional dibutuhkan. Di sisi lain terdapat tantangan berupa rekam jejak peretasan, pengambilan data pribadi secara ilegal, adanya Great Firewall dan self censorship, ketidaksesuaian antara gagasan GDSI dengan kebijakan nasional, dan monopoli teknologi.