dc.description.abstract | Waste material dapat memberikan dampak buruk pada proyek pembangunan gedung, terutama pada sektor biaya yang dianggarkan. Penggunaan software BIM dapat membantu dalam perhitungan dan optimalisasi pada pekerjaan penulangan sehingga tidak terjadi waste material yang berlebih. Penerapan konsep BIM dapat menghasilkan output yang lebih akurat dan cepat, serta memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam desain dan perhitungan jika dibandingkan dengan metode konvensional. Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain shop drawing, Rencana Anggaran Biaya, Bill Of Quantity. Setelah mendapatkan data yang dijelaskan sebelumnya, Tindakan selanjutnya adalah pemodelan bangunan dengan software revit. Untuk output yang dicapai dalam pengolahan data ini adalah Quantity Take Off. Perhitungan waste material pada tulangan besi dalam penelitian menggunakan program bantu software microsoft excel dengan tujuan untuk mengetahui jumlah los besi yang dibutuhkan dan kombinasi pemotongan dalam satu los besi yang menghasilkan waste material paling sedikit. Pemodelan struktur menggunakan BIM Revit bertujuan untuk mengetahui bentuk struktur dalam visualisasi 3D. Setelah dilakukan pemodelan menggunakan BIM Revit, maka dilakukan pengecekan clash detection yang bertujuan untuk mengetahui terjadinya tabrakan antar komponen bangunan. Tidak terjadi clash deteksi pada komponen pembesian dengan batas toleransi yang digunakan sebesar 4 mm. Pada kegiatan konstruksi di gedung ICU RS Ngudi Waluyo Blitar didapatkan volume waste material pada pekerjaan pembesian sebesar 3.058,57 meter dengan total beratnya adalah 1954,88 kg. pada besi Ø6 berat waste sebesar 12,12 kg, besi D8 sebesar 746.52 kg, besi D10 sebesar 5.31 kg, besi D13 sebesar 838.81 kg, besi D16 sebesar 69.53 kg, dan besi D19 sebesar 282.59 kg. Didapatkan juga nominal nilai waste material pada pekerjaan pembesian sebesar Rp 27.368.390. Pada besi Ø6 nilai nominal waste sebesar Rp 169.690, besi D8 sebesar Rp 10.451.344, besi D10 sebesar Rp 74.327, besi D13 sebesar Rp 11.743.324, besi D16 sebesar Rp 973.413, dan besi D19 sebesar Rp 3.956.292. | en_US |