Show simple item record

dc.contributor.authorPRIYANTI, Dwima Putri
dc.date.accessioned2024-02-20T08:34:26Z
dc.date.available2024-02-20T08:34:26Z
dc.date.issued2024-01-05
dc.identifier.nim190910101031en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119944
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 20 Februari 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractTercapainya kesepakatan IK-CEPA (Indonesia-Korea Selatan Comprehensive Economic Partnership Agreement) menjadi salah satu bukti prospek masa depan bagi sektor ekonomi kedua negara. Dengan proses perundingan yang memakan waktu cukup lama dan sempat mengalami kesulitan dalam mencapai kesepakatan, kedua negara berhasil menyelesaikan perundingan setelah 8 tahun berjalan dari 2012 - 2019. Kedua negara juga telah melakukan ratifikasi menjadi bentuk undang-undang selama periode tahun 2020 – 2022. Dalam hal ini, IK-CEPA berfokus pada jenis kerjasama perdagangan bebas meliputi pengurangan atau penghapusan tarif, ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan, perdagangan jasa, investasi, kerjasama ekonomi, fasilitasi perdagangan, pemulihan perdagangan, dan pengaturan kelembagaan. Kajian pustaka dalam penulisan skripsi ini terdiri dari tiga sub-bab utama. Pertama, membahas interdependensi, melibatkan definisi, tujuan, dan unsur-unsur interdependensi. Kedua, membahas partnership agreement, dengan menyoroti aspek konseptual dalam perjanjian kerja sama. Metode penelitian untuk penulisan skripsi ini mencakup tipe penelitian kualitatif, pendekatan penelitian kuasi-kualitatif, dan pendekatan konseptual. Sumber bahan penelitian bersumber dari bahan sekunder. Proses pengumpulan bahan penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan, dan analisis bahan penelitian akan dilaksanakan. Hasil dan pembahasan dalam skripsi ini adalah Perjanjian IK-CEPA selaian memberikan manfaat juga menghasilkan tantangan yang akan dihadapi Indonesia dalam mengimplementasikan IK-CEPA, terutama terkait daya saing industri nasional. Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut peneliti menarik kesimpulan bahwa tantangan yang akan dihadapai Indonesia mencakup beberapa kondisi yang memengaruhi keunggulan kompetitif suatu negara di sektor industri. Tantangantantangan tersebut adalah melemahnya daya saing tekstil nasional dan terjadinya peningkatan impor tekstil dan produk tekstil, masuknya impor pakaian jadi asal Korea Selatan ke Dalam Pasar Domestik Indonesia, dan kebijakan impor pakaian di Korea Selatan yang sulit ditembus. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan persiapan yang matang dalam implementasi kerangka kerjasama ekonomi IK-CEPA, khususnya oleh para pembuat kebijakan. Koordinasi yang terarah dan efektif menjadi kunci dalam menanggapi kondisi yang memerlukan perbaikan, seperti peningkatan kompetitivitas faktor produksi, perubahan pola konsumsi masyarakat, dan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama Drs. Bagus Sigit Sunarko, M.Si., Ph.D. Pembimbing Anggota Suyani Indrsiastuti, S.Sos., M.Si., Ph.D.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectTantangan Indonesiaen_US
dc.subjectSektor Perdagangan Barangen_US
dc.subjectIndonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPAen_US
dc.titleTantangan Indonesia di Sektor Perdagangan Barang dalam Skema Kerjasama Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Hubungan Internasionalen_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Bagus Sigit Sunarko, M.Si., Ph.D.en_US
dc.identifier.pembimbing2Suyani Indriastuti, S.Sos., M.Si., Ph.D.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 15 Februari 2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record