dc.contributor.author | NIWANGGALIH, Puspita | |
dc.date.accessioned | 2024-02-19T08:12:41Z | |
dc.date.available | 2024-02-19T08:12:41Z | |
dc.date.issued | 2024-01-22 | |
dc.date.submitted | | |
dc.identifier.nim | 220220104012 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119936 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 19 Februari 2024_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan salah satu
rekomendasi model pembelajaran abad 21 karena dapat membantu siswa
menghubungkan apa yang telah mereka pelajari dengan masalah dunia nyata.
Namun, perlu modifikasi pada tahapan sintaks untuk dapat memfasilitasi aspek
keterampilan berpikir kritis dan literasi sains siswa dalam pembelajaran IPA.
Pembelajaran IPA melibatkan suatu proses penemuan, guru dituntut mampu
mengajarkan materi secara bertahap sesuai prosedur pemecahan masalah.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan menyatakan bahwa keterampilan berpikir
kritis dan literasi sains siswa kurang maksimal. Penerapan model PBL perlu
peningkatan beberapa aspek agar lebih optimal dalam proses pemecahan masalah
berupa: readiness (kesiapan belajar), issue (orientasi masalah), guidance
(bimbingan belajar), enlarge (memperluas pemahaman), relevance (relevansi),
dan strengthening (penguatan) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis
dan literasi sains siswa dalam pembelajaran, secara keseluruhan oleh peneliti
disebut sebagai model pembelajaran RIGERS agar lebih optimal untuk membantu
proses belajar siswa. Berdasarkan hasil analisa tersebut perlu adanya inovasi
dalam pembelajaran yakni pengembangan model pembelajaran RIGERS yang
valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan
literasi sains. Model pengembangan yang digunakan untuk pengembangan model
pembelajaran RIGERS adalah model pengembangan Borg and Gall (1989) dengan
sepuluh tahapan. Langkah- langkah pengembangan model tersebut sebagai
berikut: 1) studi pendahuluan (research and information collecting); 2) merencanakan penelitian (planning); 3) pengembangan desain (develop
preliminary of product); 4) uji coba produk terbatas (preliminary field testing); 5)
revisi hasil uji lapangan terbatas (main product revision); 6) uji coba produk lebih
luas (main field test); 7) revisi hasi uji lapangan lebih luas (operational product
revision); 8) uji kelayakan (operational field testing); 9) revisi final hasil uji
kelayakan (final product revision); 10) desiminasi dan implementasi produk akhir
(dissemination and implementation). Kevalidan produk dinilai dari hasil skor
validasi yang dilakukan oleh 2 orang validator ahli dan 1 orang validator
pengguna. Kepraktisan model diketahui berdasarkan hasil observasi
keterlaksanaan pembelajaran oleh 3 observer dan uji respon siswa. Kefektifan
model diketahui berdasarkan hasil nilai N-Gain pretest dan posttest siswa.
Penelitian pengembangan model pembelajaran RIGERS menghasilkan data
berupa nilai validitas, kepraktisan, dan efektifitas. Pada model pembelajaran
RIGERS diperoleh skor kevalidan sebesar 94,02% dengan kategori sangat valid.
berdasarkan hasil validasi dari validitas konten sebesar 92,38% dan validitas
konstruk sebesar 95,66%. Nilai kepraktisan diperoleh dari observasi
keterlaksanaan dengan model pembelajaran RIGERS sebesar 88,88% dengan
kategori sangat praktis. Untuk aspek keefektifan model pembelajaran RIGERS
dilihat dari hasil ketuntasan klasikal pada pembelajaran sebesar 100% dan rerata
skor N-Gain untuk peningkatan keterampilan berpikir kritis dalam kategori sedang
sebesar 0,6 untuk uji lapangan terbatas dan uji produk secara lebih luas sedangkan
untuk skor pada tahap diseminasi sebesar 0,7 dengan kategori tinggi. Untuk aspek
literasi sains mendapat kategori baik dengan skor 74,22% untuk uji lapangan
terbatas dan skor 75,18% untuk uji produk secara lebih luas. Sedangkan untuk
hasil literasi sains pada tahap diseminasi sebesar 87,94% dengan kategori sangat
baik. Selain itu efektivitas model ini juga dilihat dari hasil angket respon siswa
dengan persentase keseluruhan sebesar 94,38% dalam kategori sangat baik. Model
pembelajaran RIGERS telah valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan literasi sains siswa SMP dalam pembelajaran IPA
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan | en_US |
dc.description.sponsorship | Pembimbing Utama Nama : Drs. Wachju Subchan, M.S., Ph.D
Pembimbing Anggota Nama : Dr. Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd., M. C. E. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan | en_US |
dc.subject | Model Pembelajaran RIGERS | en_US |
dc.subject | Keterampilan Berpikir Kritis | en_US |
dc.subject | Literasi Sains | en_US |
dc.subject | Pembelajaran IPA | en_US |
dc.title | Pengembangan Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Literasi Sains Siswa pada Pembelajaran IPA | en_US |
dc.type | Tesis | en_US |
dc.identifier.prodi | Magister Pendidikan IPA | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Drs. Wachju Subchan, M.S., Ph.D. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Dr. Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd., M. C. E. | en_US |
dc.identifier.validator | Kacung- 16 Februari, 2024 | en_US |