dc.contributor.author | ALIM, Muhammad Birrul | |
dc.date.accessioned | 2024-02-19T04:36:57Z | |
dc.date.available | 2024-02-19T04:36:57Z | |
dc.date.issued | 2024-01 | |
dc.identifier.nim | 200810101026 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119926 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 19 Februari 2024_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Negara-negara berkembang saat ini menghadapi tantangan lingkungan yang
signifikan dan pada saat yang sama mereka juga berupaya mencapai pembangunan
ekonomi. Ekonomi hijau adalah model pembangunan yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
tanpa mengorbankan kualitas lingkungan dan sumber daya alam. Kebijakan
moneter berdampak pada lingkungan melalui permintaan dan penawaran energi,
sumber daya alam, serta barang dan jasa. Perekonomian hijau yang didukung oleh
kebijakan moneter mempengaruhi perekonomian melalui beberapa saluran
transmisi.
Perkembangan teoritis yang mendasari pada ekonomi hijau dan kebijakan
moneter adalah teori transisi kebijakan moneter keynesian, yang beranggapan
bahwa melalui transmisi suku bunga, bank sentral menurunkan suku bunga
pinjaman hijau dan menaikkannya untuk pinjaman brown, menciptakan insentif
harga untuk investasi dan konsumsi hijau, dan mencegah kegiatan intensif karbon.
Melalui transmisi kredit, bank sentral meningkatkan ketersediaan kredit untuk
sektor-sektor hijau dan menguranginya untuk sektor-sektor brown, dengan
membeli obligasi hijau dan menjual obligasi brown di pasar sekunder, atau dengan
memberlakukan persyaratan permodalan dan likuiditas yang lebih ketat bagi bankbank yang terkena risiko terkait perubahan iklim. Terakhir, melalui transmisi nilai
tukar, bank sentral mendepresiasi mata uang domestik relatif terhadap mata uang
asing, dengan meningkatkan broad money atau menurunkan tingkat suku bunga.
Penelitian ini menggunakan dua solusi, pertama dengan analisis deskriptif,
dan kedua dengan analisis regresi multivariat dengan periode sampel 1999Q1
hingga 2019Q4. Hasil yang diperoleh adalah peningkatan inovasi hijau dan emisi
CO2 sepanjang periode penelitian, serta penurunan konsumsi energi terbarukan
pada periode 1991Q1 hingga 2019Q4. Terdapat hubungan positif dan signifikan
antara broad money dan inovasi hijau serta hubungan positif dan tidak signifikan
antara suku bunga dan inovasi hijau. Sedangkan variabel suku bunga mempunyai
korelasi positif dan tidak signifikan terhadap konsumsi energi terbarukan, sedangkan broad money mempunyai korelasi negatif dan signifikan terhadap
konsumsi energi terbarukan. Variabel suku bunga mempunyai korelasi positif dan
signifikan terhadap emisi CO2, sedangkan broad money mempunyai korelasi
negatif dan signifikan terhadap emisi CO2. Terakhir, variabel transparansi bank
sentral signifikan dan positif mempengaruhi inovasi hijau, konsumsi energi
terbarukan dan emisi CO2 | en_US |
dc.description.sponsorship | Pembimbing Utama Nama : Dr. Ciplis Gema Qori”ah S.E., M.Sc
Pembimbing Anggota Nama : Dr. Siti Komariyah, S.E., M.Si. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ekonomi Dan Bisnis | en_US |
dc.subject | Ekonomi Hijau | en_US |
dc.subject | Suku Bunga | en_US |
dc.subject | Emisi Karbon | en_US |
dc.subject | Transparansi Bank Sentral | en_US |
dc.subject | Indonesia | en_US |
dc.title | Kebijakan Moneter dan Ekonomi Hijau di Indonesia | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Ekonomi Pembangunan | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dr. Ciplis Gema Qori'ah S.E., M.Sc | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Dr. Siti Komariyah, S.E., M.Si. | en_US |
dc.identifier.validator | Kacung- 16 Februari, 2024 | en_US |