IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI DARI PANTAI PAPUMA JEMBER BERDASARKAN SEKUEN DNA PENGKODE 16S rRNA
Abstract
16S rRNA merupakan salah satu RNA ribosomal yang terdapat pada
prokariot, di samping 5S dan 23S rRNA (Pangastuti, 2006). Sekuen 16S rRNA telah
sering digunakan sebagai dasar identifikasi prokariota dan keberhasilannya telah
telah banyak dilaporkan. Lebih jauh, metode identifikasi bakteri mengunakan sekuen
16S rRNA, memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode
konvensional diantaranya karena kecepatan dan keakuratan hasilnya. Penelitian
sebelumnya yang dilakukan Huda (2010) terhadap sampel bakteri dari perairan Pantai
Papuma, Jember telah berhasil mengisolasi 4 isolat bakteri dari Pantai Papuma
Jember, yaitu WU 021004, WU 021009, WU 021015*, dan WU 021042. Keempat
isolat tersebut terbukti memiliki aktivitas hidrolitik dalam mendegradasi beberapa
jenis polimer, diantaranya adalah tween 40 dan 80 sehingga perlu dilakukan proses
identifikasi sebagai langkah lanjutan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi 4 isolat bakteri dari perairan
Pantai Papuma Jember secara molekuler berdasarkan sekuen DNA pengkode 16S
rRNA serta untuk mengetahui hubungan filogenetiknya. Isolat bakteri yang
digunakan yaitu 4 isolat bakteri yang berasal dari Pantai Papuma Jember yaitu WU
021004, WU 021009, WU 021015*, dan WU 0210042 yang berpotensi mempunyai
aktifitas hidrolitik.
Penelitian dilakukan dengan tahap-tahap yaitu: Isolasi DNA genom yang
dilakukan dengan metode frezee and thaw. Kemurnian dan stabilitas profil genom
isolat dapat ditentukan dengan BOX PCR. Identifikasi dilakukan dengan
mensekuensing DNA hasil purifikasi produk PCR 16S rRNA. Alignment sekuen 16S
rRNA dari masing-masing isolat dibandingkan dengan database gen 16S rRNA
menggunakan BLAST.
DNA genom berhasil diisolasi dan selanjutnya digunakan sebagai template
dalam proses PCR. Hasil BOX PCR menunjukkan bahwa hanya isolat bakteri WU
021004 yang memiliki profil pita DNA yang sama dengan profil pita DNA WU
021004 hasil pengujian Huda (2010). Hal ini menunjukkan kestabilan profil genetik
yang mengindikasikan kemurnian isolat tersebut. Isolat WU 021004 selanjutnya
diidentifikasi dengan mengamplifikasi sekuen DNA pengkode 16S rRNA-nya. Proses
PCR sekuens 16S rRNA menggunakan 2 pasang primer dengan tujuan untuk
mendapatkan sekuen DNA pengkode 16S rRNA secara utuh. Identifikasi sekuen
DNA pengkode 16S rRNA ditentukan dengan urutan nukleotidanya melalui proses
sekuensing. Proses sekuensing dan pengeditan dengan program Bioedit Software
menghasilkan data sekuen DNA pengkode 16S rRNA sepanjang 902 pasang basa
untuk dianalisa dengan program BLAST. Berdasarkan hasil analisa sekuen dengan
menggunakan program BLAST, sekuen DNA pengkode 16S rRNA isolat bakteri WU
021004 memiliki kemiripan tertinggi dengan sekuen DNA pengkode 16S rRNA
bakteri Pseudomonas alcaliphila strain D11 dengan prosentase kemiripan 99%.