dc.description.abstract | Peningkatan permintaan energi yang semakin tinggi, diperparah oleh eksploitasi, menyebabkan cadangan gas alam berkurang setiap tahun. Salah satu biomassa yang dapat dikembangkan adalah briket, yang merupakan sumber energi terbarukan dengan bahan padat yang dihasilkan dari konversi energi biomassa untuk menjaga nyala api. Salah satu bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan briket adalah bubuk kayu jati, sebuah serbuk limbah yang melimpah dan jarang digunakan. Penelitian ini menggunakan limbah biji durian sebagai perekat karena memiliki kandungan pati yang cukup tinggi, yaitu sekitar 42,1%, dengan kandungan amilosa sebesar 36,32% dan kandungan amilopektin sebesar 63,68%. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental untuk menguji karakteristik briket, yang melibatkan tingkat laju pembakaran, durasi nyala awal, kekuatan tekan, variasi tekanan, komposisi perekat, dan komposisi bahan baku terhadap tingkat zat mudah menguap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi komposisi 18 gram bahan baku dan 7 gram perekat pada tekanan 200 kg/cm2 menghasilkan nilai kandungan zat mudah menguap tertinggi sebesar 13,70% dan nilai durasi nyala awal tertinggi sebesar 38,70 detik. Komposisi bahan baku sebanyak 20 gram dan 5 gram perekat pada tekanan 150 kg/cm2 menghasilkan nilai pembakaran tertinggi sebesar 0,206 detik. Nilai kekuatan tekan tertinggi diperoleh pada komposisi bahan baku sebanyak 20 gram, perekat 18 gram, dan tekanan 200 kg/cm2, dengan nilai 0,2 kg/cm2. Rekomendasi yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah melakukan uji lebih lanjut terkait variasi komposisi bahan baku, perekat, dan tekanan yang lebih lengkap, serta uji parameter lebih lanjut. | en_US |