dc.description.abstract | Limbah cair yang dihasilkan dari industri elektroplating memiliki potensi
untuk mencemari lingkungan. Parameter fisik yang seringkali terlihat secara kasat
mata adalah kadar warna yang tinggi dari proses elektroplating yang ditunjukkan
dengan limbah cair berwarna biru kehijauan dan kuning pekat yang berasal dari
kandungan logam berat. Pengujian awal terhadap salah satu industri elektroplating
X menunjukkan kadar warna limbah cair elektroplating sebesar 9.890 Pt-Co dan
kadar Cr(VI) sebesar 8,12 mg/L. Keberadaan warna dari logam berat ini dapat
menimbulkan potensi kerusakan lingkungan seperti menurunkan kadar penetrasi
cahaya matahari ke dalam air, modifikasi perilaku dan pola reproduksi biota air.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar warna
dan Cr(VI) adalah metode adsorpsi. Adsorpsi, menawarkan keunggulan dalam
penyisihan logam berat dan warna, serta karena efektivitas biaya dan efisiensinya
yang tinggi. Penelitian ini berfokus pada penentuan efisiensi biosorben ampas
tebu dalam menurunkan kadar warna yang diaktivasi menggunakan KOH. Proses
adsorpsi dilakukan dengan memvariasikan massa biosorben (0,1 gram; 0,2 gram;
0,3 gram dan 0,4 gram) dan waktu kontak (15 menit; 30 menit; 45 menit dan 60
menit). Pengujian kadar warna dan kadar Cr(VI) hasil adsorpsi menggunakan
Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 450 nm dan 540 nm.
Penurunan warna terbaik ditunjukkan oleh waktu kontak 60 menit dan massa
biosorben 0,1 dan 0,2 gram. Kadar Cr(VI) terbaik setelah proses adsorpsi pada
waktu kontak 60 menit dan massa biosorben 0,1 gram. Efisiensi penyisihan warna
terbaik sebesar 98,2% dan efisiensi penyisihan Cr(VI) terbaik sebesar 15,1%.
Analisis pH dan temperatur limbah cair setelah proses adsorpsi menunjukkan
bahwa pH limbah cair berada pada rentang 6 hingga 6,5 dan temperatur limbah
cair mengalami kenaikan dari temperatur awal 25,1oC menjadi 28oC.
Pengujian terhadap data hasil penelitian dilakukan dengan uji asumsi
klasik dan uji statistika. Uji asumsi klasik meliputi Uji normalitas, uji
heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji multikoliniearitas. Uji normalitas
menggunakan metode Chi-Square menunjukkan bahwa nilai rata-rata data
terdistribusi secara normal dengan P-value 0,1088. Uji autokorelasi dengan
metode Breush-Pagan menunjukkan P-value 0,101 yang menunjukkan bahwa
varians data tersebar secara merata dan tidak terjadi homoskedastisitas data. Uji
autokorelasi menunjukkan P-value 0,6373 yang menunjukkan tidak adanya
hubungan antar variabel bebas. Uji multikoliniearitas menunjukkan nilai VIF <1
yang menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolerasi pada data. Uji statistik TwoWay ANOVA menunjukkan variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap
efisiensi penyisihan warna yaitu variasi massa biosorben dengan nilai Pr(>F)
sebesar 4.77 × 10-8
lebih kecil dari persyaratan Pr(>F) < 0,05 | en_US |