OPTIMASI KOMPOSISI ASAM TARTRAT DAN ASAM LAKTAT PADA KRIM TABIR SURYA KOMBINASI BENZOPHENONE-3DAN OCTYL METHOXYCINNAMATEDENGAN DESAIN FAKTORIAL
Abstract
Sinar matahari  mempunyai  efek  menguntungkan  dan  merugikan  bagi
manusia,  terutama  pada  bagian  kulit.  Efek  merugikan disebabkan oleh  sinar
ultraviolet,  yaitu  UVA (320-400  nm) dan  UVB (290-320  nm). Secara  normal  kulit
memiliki  perlindungan  alami  terhadap  sengatan  sinar  matahari,  namun  hal  tersebut
tidak  mencukupi  dibandingkan  dengan  radiasi  yang  ada  dan  oleh  karena  itu
dibutuhkan  perlindungan  buatan,  salah  satunya  dengan  penggunaan  tabir  surya.
Bahan aktif tabir surya  yang digunakan adalah kombinasi benzophenone-3 dan octyl
methoxycinnamate yang merupakan chemical absorber.
Efektifitas  tabir  surya  (SPF) dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor,  salah  satunya
adalah  derajat  keasaman  (pH),  sedangkan  produk  di  pasaran  sering
mengkombinasikan tabir surya dengan AHA yang berfungsi sebagai pencerah. Hal ini
mendorong dilakukannya penelitian tentang pengaruh tersebut. AHA yang digunakan
adalah  asam tartrat  dan  asam  laktat.  Optimasi  diperlukan  untuk  menentukan
komposisi asam tartrat dan asam laktat yang tepat. Metode optimasi yang digunakan
adalah desain faktorial.
Penelitian ini menggunakan 2 level faktor yang dirancang berdasarkan desain
faktorial  sehingga  menghasilkan  4  rancangan  formula.  Sediaan  yang  dibuat  berupa
krim  berbasis vanishing  cream.  Evaluasi  sediaan  krim  yang  dihasilkan  meliputi
pengamatan organoleptis, uji daya sebar, uji viskositas, uji pH, uji tipe krim, uji SPF,
dan  uji  iritasi. pH  dan  SPF  dipilih  sebagai  respon  untuk  menentukan  formula
optimum.
Hasil  pengujian  pH  menunjukkan  bahwa  pH F(1)>Fa>Fb>Fab.  Asam  tartrat
memiliki  efek -1,07667 dan  asam  laktat  mempunyai  efek -2,12667.  Hal  ini  berarti
semakin banyak asam tartrat atau asam laktat yang digunakan maka pH sediaan akan menurun.  Interaksi  antara  asam  tartrat  dan  asam  laktat  memberikan  efek  +0,546667
yang berarti interaksi keduanya dapat meningkatkan pH. Hal ini karena dari interaksi
tersebut  dapat  terbentuk  ester  karboksilat,  yaitu  suatu  surfaktan  anionik yang  dapat
meningkatkan pH.
Hasil pengujian SPF menunjukkan bahwa SPF F(1)<Fa<Fb<Fab. Asam tartrat
memiliki  efek +4,58477 dan  asam  laktat  mempunyai  efek +7,3411.  Hal  ini  berarti
semakin banyak asam tartrat atau asam laktat yang digunakan maka SPF sediaan akan
meningkat.  Interaksi  antara  asam  tartrat  dan  asam  laktat  memberikan  efek -2,91513
yang  berarti  interaksi  keduanya  dapat  menurunkan  SPF. Hal  ini  terkait  dengan
kemampuan  asam  tartrat  dan  asam  laktat  dalam  menurunkan  pH  sediaan,  serta
interaksinya  yang dapat meningkatkan pH. Semakin kecil pH sediaan maka semakin
besar nilai SPFnya.
Analisis  varian  menunjukkan  bahwa  asam  tartrat,  asam  laktat,  dan  interaksi
keduanya  mempunyai  nilai  p<0,0001,  yang  berarti  berpengaruh  signifikan  terhadap
respon  pH  dan  SPF  (p<0,05). Penentuan  formula  optimum  menggunakan  desain
faktorial dengan kriteria  respon  yang diinginkan  untuk pH adalah antara  3,8-5,5 dan
SPF  antara  6-30.  Daerah  optimum  yang  berwarna  kuning  pada overlay  plot
menunjukkan jumlah kombinasi asam tartrat dan asam laktat untuk formula optimum
adalah antara 0,2% sampai 0,6% sedangkan asam laktat antara 0,7% sampai 2%.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1575]
