dc.description.abstract | Scientific writing skill diharapkan dapat dikembangkan pada siswa SMP
sebagai persiapan dalam menghadapi era 21, terutama bagi yang berminat
mengembangkan potensi di bidang sains, teknologi, dan ilmu pengetahuan lainnya.
Scientific writing skill merupakan salah satu kemampuan untuk menghasilkan
tulisan ilmiah yang berkualitas tinggi Scientific writing skill mencakup logika
bahasa, pemahaman yang baik tentang tata bahasa dan tata penulisan, dan
penggunaan bahasa baku yang tepat, yang merupakan karakteristik bahasa ilmiah.
Oleh karena itu, penguasaan scientific writing skill sangat penting dan harus
dipelajari dan diterapkan karena alasan berikut: (1) Seseorang yang memiliki
pendidikan tinggi harus mampu menyampaikan ide dan konsep melalui tulisan; (2)
Fakta menunjukkan bahwa pendidik yang telah menjalani pendidikan tinggi tidak
memiliki kemampuan menulis yang memadai, terutama dalam hal penulisan karya
ilmiah; dan (3) Karya ilmiah memiliki karakteristik khusus yang membedakannya
dari karya lainnya.
Scientific writing skill merupakan salah satu faktor kemungkinan yang dapat
digunakan siswa SMP untuk menyelesaikan berbagai tugas sekolah. Scientific
writing skill mencakup kemampuan menyusun gagasan secara logis dan sistematis,
mengumpulkan dan menganalisis informasi, serta kemampuan menyusun laporan
atau esai dalam format dan gaya yang memenuhi standar ilmiah. Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) tidak dapat dipisahkan dari penyelidikan yang dilakukan
dengan metode ilmiah dan teratur. Banyak tugas sekolah, seperti laporan praktikum,
proyek penelitian, atau esai ilmiah, menuntut siswa untuk dapat menulis dengan
jelas dan akurat tentang topik yang mereka pelajari. Siswa yang memiliki scientific
writing skill yang baik dapat secara efektif mengungkapkan ide dan kesimpulan
mereka, membuat argumen yang kuat dan memberikan dukungan. Hal ini dapat
membantu mereka mencapai hasil yang lebih baik di kelas dan memberi mereka
keunggulan dalam kehidupan kerja mereka di masa depan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pembelajaran dengan
model Problem-Based Learning berbantuan LKPD berbasis multirepresentasi
terhadap Scientific Writing Skill siswa di SMP serta mengkaji peningkatan
Scientific Writing Skill siswa setelah pembelajaran menggunakan model ProblemBased Learning berbantuan LKPD berbasis mutirepresentasi. Jenis penelitian yang
digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain pre-test dan post-test control
group. Desain ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Sebelum implementasi model problem-based learning dan
LKPD berbasis multirepresentasi, dilakukan pre-test untuk mengukur kemampuan
awal siswa dalam kedua kelompok. Kemudian, setelah pelaksanaan model tersebut dilakukan post-test untuk menilai dampaknya terhadap pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam. Penentuan sampel dilaksanakan melalui metode purposive
sampling. Metode purposive sampling adalah pendekatan pengambilan sampel
yang mempertimbangkan kriteria yang dipilih oleh peneliti ketika memilih sampel
yang akan diselidiki. Kriteria yang digunakan berdasarkan rata-rata nilai ujian
semua kelas VIII pada materi sebelumnya, kemudian didapatkan dua kelas yang
memiliki rata-rata nilai ulangan hampir sama. Kelas tersebut akan digunakan
sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Data scientific writing skill kelas ekperimen dan kelas kontrol didapat dari
hasil pre-test yang dilakukan pada awal pertemuan pembelajaran dan hasil post-test
didapat setelah akhir pembelajaran. Nilai scientific writing skill pada soal pre-test
dan post-test memuat 6 indikator scientific writing skill. Rata-rata nilai pre-test di
kelas kontrol lebih tinggi daripada kelas eksperimen, dengan rata-rata mencapai
44,16 dan nilai tertinggi 66,66 serta nilai terendah sebesar 20. Sementara itu, ratarata pre-test di kelas eksperimen adalah 42,91, dengan nilai tertinggi 60 dan
terendah 26,66. Hasil post-test menunjukkan bahwa rata-rata nilai scientific writing
skill di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, yaitu
82,70 dengan nilai tertinggi 93,33 dan nilai terendah 82,70, sedangkan nilai posttest di kelas kontrol adalah 50,20 dengan nilai tertinggi 73,33 dan terendah 20.
Standar deviasi yang terlihat dalam data dari kedua kelompok, kontrol dan
eksperimen, menunjukkan adanya variasi yang signifikan dalam nilai-nilai tersebut,
mengindikasikan bahwa data tersebut tidak homogen.
Hasil perhitungan N-Gain score menunjukkan bahwa rata-rata N-Gain
score kelas eksperimen yang menggunakan Model PBL adalah 0,69, yang masuk
dalam kategori cukup efektif. Rentang N-Gain score berkisar antara 0,25 hingga
0,91. Rata-rata N-Gain score kelas kontrol adalah 0,10 yang termasuk dalam
kategori rendah atau tidak efektif. Rentang N-Gain score untuk kelas kontrol
berkisar antara -0,50 hingga 0,56. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
penerapan Model Problem-Based Learning cukup efektif dalam meningkatkan
scientific writing skill siswa SMP Negeri 7 Jember pada tahun ajaran 2023/2024.
Berdasarkan hasil analisis data dan diskusi yang telah diuraikan, dapat
disimpulkan penggunaan model PBL dengan bantuan LKPD berbasis
multirepresentasi secara signifikan memengaruhi scientific writing skill siswa SMP.
Penerapan model PBL dengan bantuan LKPD berbasisi multirepresentasi dalam
pembelajaran IPA dapat meningkatkan scientific writing skill siswa SMP. Dengan
demikian, model PBL dengan bantuan LKPD berbasis multirepresentasi
berpengaruh terhadap scientific writing skill siswa SMP. | en_US |
dc.description.sponsorship | Pembimbing Utama : Dr.Supeno, S.Pd., M.Si., M.C.E.
Pembimbing Anggota: Rusdianto, S.Pd., M.Kes., M.C.E. | en_US |