dc.description.abstract | Antiinflamasi konvensional oral memiliki efek samping pada saluran cerna, sedangkan penggunaan topikal jangka panjang beresiko merugikan kulit. Efek samping antiinflamasi topikal dihindari dengan memanfaatkan tanaman bunga kecombrang. Bunga kecombrang memiliki aktivitas antioksidan kuat yang dapat menekan stres oksidatif dan mediator-mediator inflamasi. Bunga kecombrang diekstraksi menggunakan metanol agar diperoleh senyawa-senyawa dengan aktivitas antioksidan yang kuat. Ekstrak diformulasikan menjadi krim menggunakan basis minyak sawit (HAMIN®) untuk meningkatkan stabilitas krim dan kelarutan bahan aktif. Penelitian bertujuan mengetahui potensi antiinflamasi ekstrak dan pengaruh variasi konsentrasi ekstrak dalam formula krim menggunakan HAMIN® terhadap karakteristik fisik, extrudability, stabilitas, dan pelepasan krim. Penelitian meliputi ekstraksi, skrinning fitokimia, uji kadar fenolik total, flavonoid total, aktivitas antioksidan ekstrak, formulasi dan preparasi krim variasi ekstrak 1%, 2%, dan 4%, evaluasi karakteristik fisik, extrudability, stabilitas, dan pelepasan krim. Hasil penelitian ekstrak bunga kecombrang mengandung flavonoid, tanin, dan alkaloid, memiliki kadar fenolik total 69,262 ± 0,728 mg GAE/g ekstrak, flavonoid total 17,157 ± 0,151 mg QE/g ekstrak, dan IC50 53,118 ± 1,192 ppm. Semua formula berwarna kecokelatan, lembut, aroma khas ekstrak, homogen, memenuhi grittiness, tipe krim minyak dalam air, memenuhi rentang pH kulit, viskositas antara 20-500 dPas, daya sebar antara 5-8 cm, extrudability tinggi, stabil, dan fluks masing-masing yaitu 14,933 ± 0,33; 41,839 ± 0,869; 54,462 ± 1,138 µg/cm2menit1/2. Kesimpulannya ekstrak metanol bunga kecombrang berpotensi digunakan untuk terapi inflamasi, dan peningkatan konsentrasi ekstrak menyebabkan warna krim semakin pekat dan aroma ekstrak semakin kuat, menurunkan pH; daya sebar; extrudability, meningkatkan viskositas dan fluks, namun tidak mempengaruhi homogenitas, grittiness, stabilitas, dan tipe krim. | en_US |