Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Kebutuhan Masyarakat (Studi Kasus: Permukiman Kumuh Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat)

Abstract

Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 90 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Perumahan Dalam Rangka Penataan Kawasan Perumahan Terpadu menjelaskan, pada tahun 2019, terdapat 445 permukiman kumuh di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini juga menggambarkan pengambilan kebijakan untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kumuh dengan menggunakan konsep Community Action Plan (CAP). Dalam pelaksanaan peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh sampai dengan tahun 2022, tercatat dalam Rencana Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023-2026 masih terdapat 225 permukiman kumuh yang memerlukan perbaikan kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu, untuk mendukung Program Peningkatan Kualitas Perumahan Dalam Rangka Penataan Kawasan Perumahan Terpadu di Provinsi DKI Jakarta, maka diperkenalkan Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Berbasis Pembangunan Berbasis Masyarakat sebagai program peningkatan kualitas lingkungan hidup pada permukiman kumuh. di Kelurahan Kedoya Utara. Penelitian ini difokuskan pada permukiman kumuh di Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Administrasi Jakarta Barat, dengan menggunakan tujuh variabel yang mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2018. Metodologi penelitian yang digunakan meliputi Analisis Deskriptif Kualitatif untuk mengamati karakteristik fisik lingkungan, Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas kebutuhan masyarakat mengenai kondisi fisik lingkungan permukiman kumuh, Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan prioritas faktor penyebab kawasan permukiman kumuh, dan Analisis Triangulasi untuk membandingkan hasil ketiga analisis sebelumnya dalam merumuskan program yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kumuh sebagaimana yang dibutuhkan masyarakat Kelurahan Kedoya Utara. Temuan penelitian antara lain teridentifikasinya karakteristik fisik lingkungan permukiman kumuh di Kelurahan Kedoya Utara, menunjukkan perlunya perbaikan pada seluruh variabel yang berkaitan dengan kualitas fisik lingkungan permukiman kumuh. Hasil Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan untuk memahami kebutuhan masyarakat terhadap peningkatan kualitas lingkungan fisik menunjukkan perlunya perbaikan pada kondisi jaringan jalan, kondisi penyediaan air minum, kondisi drainase lingkungan, kondisi pengelolaan air limbah, kondisi pengelolaan persampahan, dan kondisi proteksi kebakaran. Prioritas peningkatan kualitas permukiman kumuh Kelurahan Kedoya Utara paling tinggi adalah pada variabel yang berkaitan dengan aspek fisik lingkungan, antara lain kondisi drainase lingkungan, kondisi pengelolaan air limbah, kondisi pengelolaan persampahan, kondisi penyediaan air minum, kondisi jaringan jalan, kondisi proteksi kebakaran, dan kondisi fisik bangunan gedung. Hal ini mengarah pada arah peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh di Kelurahan Kedoya Utara yang meliputi peningkatan jaringan drainase, pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, penyediaan akses air minum, perbaikan jaringan jalan, proteksi kebakaran, dan penataan fisik bangunan gedung.