Show simple item record

dc.contributor.authorPAMBUDI, Aisyah Ramadhini
dc.date.accessioned2024-01-09T05:08:08Z
dc.date.available2024-01-09T05:08:08Z
dc.date.issued2023-07-18
dc.identifier.nim192010101086en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119398
dc.description.abstractHingga saat ini, terapi yang umum diberikan pada pasien kanker tiroid antara lain tiroidektomi, ablasi radioaktif iodin, dan/atau terapi supresi hormon TSH jangka panjang. Penelitian terdahulu telah melaporkan adanya pengaruh antara berbagai modalitas terapi kanker tiroid terhadap fungsi jantung. Namun, patofisiologi beserta risiko terjadinya mortalitas dan morbiditas jangka panjang penyakit kardiovaskular seperti Atrial Fibrilasi, Ischemic Heart Disease/Coronary Heart Disease/Coronary Artery Disease, Myocardial Infarction/Heart Attack, dan Heart Failure masih kontroversial. Oleh karena itu, diperlukan penelitian berupa tinjauan sistematik agar dapat menghasilkan suatu penelitian yang komprehensif dengan memaparkan bukti-bukti dari penelitian-penelitian terkait. Tinjauan sistematik ini berdasarkan pada PRISMA guideline. Pencarian artikel dilakukan dengan teknik manual hand searching dan bibliographic searching melalui database PubMed, Springer, ScienceDirect, Oxford Academic, dan Portal Garuda menggunakan kata kunci beserta boolean operator yang telah dirumuskan. Seluruh artikel hasil pencarian kemudian akan dilakukan proses screening, meliputi screening duplikasi artikel, kesesuaian berdasarkan judul dan abstrak, ketersediaan secara free full text, dan kesesuaian secara menyeluruh berdasarkan kerangka PICOS. Proses seleksi studi dilakukan menggunakan aplikasi berbasis web rayyan. Kemudian, dilanjutkan dengan penilaian risiko bias artikel menggunakan JBI (Joanna Briggs Institute) critical appraisal tools. Berdasarkan hasil pencarian, total literatur yang diperoleh adalah sebanyak 982 artikel dan setelah menjalani serangkaian proses seleksi, diperoleh sebanyak 9 artikel terinklusi yang menjadi sampel penelitian. Terdapat sebanyak 7 artikel yang membahas mengenai risiko morbiditas kardiovaskular dan sebanyak 4 artikel yang membahas mengenai risiko mortalitas kardiovaskular pada pasien kanker tiroid. Penelitian oleh Klein Hesselink dkk. (2015) menyatakan bahwa pasien kanker tiroid memiliki risiko atrial fibrilasi 2,5 kali lebih tinggi dibanding kontrol ([SHR] 2,47 [95% CI, 1,55-3,95]). Pajamaki dkk. (2017) juga menyatakan adanya peningkatan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, terutama risiko atrial fibrilasi yaitu 1,3 kali lebih tinggi pada pasien kanker tiroid dibanding kontrol ([HR] 1,29 [95% CI, 1,06-1,57], p value 0,013). Zoltek dkk. (2020) juga melaporkan adanya peningkatan angka kejadian AF, yaitu 1,6 kali lebih banyak terjadi pada pasien kanker tiroid dibanding kontrol ([SIR] 1,66 [95% CI, 1,41-1,94]). Selain itu, penelitian oleh Blackburn dkk. (2017) melaporkan bahwa pasien berusia < 40 tahun memiliki risiko 1,8 kali lebih tinggi mengalami heart disease pada satu sampai dengan lima tahun setelah pasien terdiagnosis kanker tiroid ([HR] 1,76 [95% CI, 1,40-2,21]) dan pasien berusia ≥ 40 tahun memiliki risiko 1,5 kali lebih tinggi ([HR] 1,49 [95% CI, 1,38-1,60]) dibanding kontrol. Penelitian oleh Izkhakov dkk. (2019) melaporkan bahwa pasien kanker tiroid dapat menjadi faktor risiko terjadinya IHD yang ditandai dengan nilai hazard ratio sebesar 1,2 ([HR] 1,20 [95% CI, 1,08-1,34]). Penelitian oleh Tsai dkk. (2022) juga melaporkan adanya peningkatan angka kejadian CHD, yaitu 1,6 kali lebih banyak terjadi pada pasien kanker tiroid dibanding populasi standar ([SIR] 1,57 [95% CI, 1,2-1,93]). Selain itu, berdasarkan studi yang ada, usia merupakan faktor independen terjadinya penyakit kardiovaskular dan kadar TSH secara signifikan menjadi prediktor terhadap mortalitas kardiovaskular ([HR] 3,08 [95% CI, 1,32-7,21]) setiap penurunan 10 kali lipat dari kadar TSH. Penelitian oleh Klein Hesselink dkk. (2015) melaporkan bahwa dosis kumulatif radioiodin berhubungan dengan risiko atrial fibrilasi. Semakin besar dosis kumulatif radioiodin yang diterima oleh pasien (per peningkatan dosis kumulatif 50 mCi) cenderung dapat meningkatkan risiko atrial fibrilasi yaitu 1,04 kali lebih tinggi ([SHR] 1,04 [95% CI, 1,02-1,11]). Kesimpulan dari hasil tinjauan sistematik ini yaitu terdapat peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas kardiovaskular pada pasien kanker tiroid yang menjalani terapi yang ditandai dengan meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular terutama atrial fibrilasi dan ischemic heart disease/coronary heart disease/coronary artery disease. Faktor usia saat terdiagnosis dan terapi yang dijalani oleh pasien kanker tiroid juga berpotensi meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek terapi kanker tiroid terhadap sistem kardiovaskular karena masih terbatasnya data dari studi penelitian yang ada.en_US
dc.description.sponsorshipdr. Al Munawir, M.Kes, Ph.D dr. Sheilla Rachmania, M.Bioteken_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectMORBIDITASen_US
dc.subjectMORTALITASen_US
dc.subjectPASIEN KANKERen_US
dc.titleAnalisis Risiko Peningkatan Morbiditas dan Mortalitas Kardiovaskular pada Pasien Kanker Tiroid yang Menjalani Terapi: Tinjauan Sistematiken_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Al Munawir, M.Kes, Ph.Den_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Sheilla Rachmania, M.Bioteken_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US
dc.identifier.finalizationTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record