Gambaran Higiene Sanitasi, Angka Lempeng Total dan Kandungan Staphylococcus Aureus Pada Ikan Asin di Pelabuhan Muncar Kabupaten Banyuwangi

Abstract

Salah satu bahan makanan yang mudah rusak dan tercemar adalah ikan. Pelabuhan Muncar pada tahun 2020 menurut Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan penghasil produksi perikanan tangkap laut terbanyak di Kabupaten Banyuwangi. Sebagian masyarakat mengolah ikan menjadi ikan asin agar menjadi lebih awet. Pengasinan ikan yang berada di Pelabuhan Muncar dilakukan secara tradisional. Kondisi proses pengolahan ikan asin yang belum menerapkan higiene dan sanitasi berisiko mengalami kontaminasi. Salah satu bakteri yang dapat mengkontaminasi ikan asin adalah bakteri Staphylococcus aureus. Selain itu, jumlah bakteri yang ada pada ikan asin juga dapat meningkat dikarenakan higiene dan sanitasi yang kurang diperhatikan. Ikan asin yang memiliki Angka Lempeng Total dan Staphylococcus aureus tinggi dapat menimbulkan foodborne diseases. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji higiene dan sanitasi industri rumah tangga pengasinan ikan, Angka Lempeng Total dan bakteri Staphylococcus aureus pada ikan asin yang berada di Pelabuhan Muncar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan 21 populasi Industri Rumah Tangga (IRT) pengasinan ikan dan 11 jenis ikan asin yang pernah diasinkan. Metode pengambilan sampel yakni purposive sampling yang mana dihasilkan 4 IRT pengasinan ikan dan setiap IRT diambil 2 sampel ikan asin untuk dilakukan uji laboratorium Angka Lempeng Total menggunakan metode Angka Lempeng Total aerob dan Staphylococcus aureus menggunakan metode Angka Paling Memungkinkan (APM) yang dilakukan di PMP2KP Kabupaten Banyuwangi. Waktu pengumpulan data dimulai pada bulan April hingga Juni 2023. Pengambilan data higiene sanitasi dilakukan dengan lembar observasi, dokumentasi dan wawancara. Data disajikan dengan tabel dan didukung dengan penjabaran secara narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel IRT pengasinan ikan memiliki higiene sanitasi dengan kategori cukup yang mana masing-masing memiliki total nilai IRT A 20, IRT D 18, IRT L 20 dan IRT M 18. Persyaratan yang telah terpenuhi pada variabel higiene dan sanitasi yakni tingkat pencahayaan, air bersih dan bahan makanan. Hasil pengujian pada sampel ikan asin pada IRT A dan B yakni < 2.500*kol/g, IRT L yakni 3.000 kol/g dan 9.000 kol/g, dan IRT M yakni 11.000 kol/g dan 9.000 kol/g. Selain itu, hasil pengujian kandungan Staphylococcus aureus pada ikan asin seluruh sampel IRT yakni < 10 kol/g. Seluruh hasil uji laboratorium Angka Lempeng Total dan Staphylococcus aureus pada sampel ikan asin berada di bawah SNI 2721.1-2009 yang mana menunjukkan bahwa ikan asin masih aman untuk dikonsumsi dari segi mikrobiologis. Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu bagi pemilik dan karyawan industri rumah tangga pengasinan ikan diharapkan dapat meningkatkan higiene sanitasi pada saat melakukan proses pengasinan salah satunya dengan menjaga kebersihan lokasi pengasinan ikan dengan cara menyapu hingga ke celah-celah sempit agar tidak ada kotoran yang tertinggal.