dc.description.abstract | Pandemi COVID-19 memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu sub-sektor bisnis yang terkena dampak negatif COVID-19 adalah sub-sektor pariwisata, hotel, dan transportasi karena pembatasan masyarakat, sehingga mobilitas masyarakat terhambat dan sub-sektor tersebut sepi peminat. Sebelum pandemi COVID-19, sub-sektor pariwisata mencatat pertumbuhan laba, tetapi disaat terjadi pandemi COVID-19, sub-sektor ini mengalami penurunan kinerja keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan sektor konsumen non-primer sebelum dan selama pandemi COVID-19 yang diukur dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif dengan melakukan pendekatan kuantitatif. Populasi yang terdapat pada penelitian ini berjumlah 140 perusahaan sektor konsumen non primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian ini berjumlah 90 perusahaan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data sekunder berupa angka-angka rasio keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan sektor konsumen non primer yang didapatkan melalui laman www.idx.co.id. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji two-way analysis of variance (ANOVA).
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan antar sub-sektor konsumen non-primer yang diproksikan dengan ROA, ROE, dan EPS, sedangkan pada proksi PBV terdapat perbedaan kinerja keuangan antar sub-sektor konsumen non-primer. Dari sudut pandang pandemi COVID-19, terdapat perbedaan kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA, ROE, dan EPS pada perusahaan yang terdapat pada sektor konsumen non-primer pada periode sebelum dan selama pandemi COVID-19. Tetapi, tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan yang diproksikan dengan PBV pada perusahaan yang terdapat pada sektor konsumen non-primer pada periode sebelum dan selama pandemi COVID-19. | en_US |