Mitos Dalam Tradisi Tumpeng Sewu Pada Ritual Bersih Desa Masyarakat Using Di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi

Abstract

Salah satu bentuk dari kebudayaan yang masih lekat dengan masyarakat Using di Desa Kemiren adalah tradisi Tumpeng Sewu. Tradisi Tumpeng Sewu termasuk dalam kategori tradisi lisan sebagian lisan karena dalam tradisi Tumpeng Sewu terdapat unsur kelisanan berupa cerita, dan doa dan terdapat pula unsur bukan lisan yaitu, sesaji yang digunakan saat pelaksanaan tradisi Tumpeng Sewu. Tradisi Tumpeng Sewu selain sebagai warisan leluhur juga dipercaya sebagai selametan tolak balak, yaitu selametan dalam rangka menghindari segala bencana dan penyakit. Fokus masalah penelitian ini, yaitu mendeskripsikan 1) wujud mitos dalam Tradisi Tumpeng Sewu, 2) nilai budaya yang terkandung dalam mitos Tradisi Tumpeng Sewu, 3) cara pewarisan Tradisi Tumpeng Sewu, 4) fungsi mitos dalam Tradisi Tumpeng Sewu, 5) pemanfaatan mitos dalam tradisi Tumpeng Sewu sebagai alternatif materi pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Sumber data adalah informan yang memahami Tradisi Tumpeng Sewu. Data penelitian ini berupa hasil wawancara, catatan etnografi. Teknik pengumpulan data, yaitu teknik observasi, dokumentasi, wawancara, dan terjemahan. Hasil penelitian ini: (1) wujud mitos dalam Tradisi Tumpeng Sewu, wujud mitos berdasarkan isi merupakan cerita awal berdirinya Tradisi Tumpeng Sewu dan wujud mitos berdasarkan prosesi berupa kepercayaan atau keyakinan pada setiap sesajian dan tindakan prosesi atau serangkaiannya; (2) cerita-cerita dalam Tradisi Tumpeng Sewu memiliki nilai-nilai budaya yang terkandung didalamnya, yaitu nilai religiusitas, nilai sosial, dan nilai kepribadian; (3) cara pewarisan tradisi Tumpeng Sewu melalui media internet televisi, youtube dan instagram; (4) mitos dalam Tradisi Tumpeng Sewu memberikan fungsi-fungsi yang sangat berperan bagi keberlangsungan hidup masyarakat yang mempercayainya baik fungsi sosial maupun fungsi individual; (5) hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif materi pembelajaran bahasa Indonesia di SMA, yakni cerita rakyat (hikayat) sesuai KD yang telah direkomendasikan.