Peran Orang Tua Berlatarbelakang Jenjang Pendidikan Rendah pada Siswa RA Thoyyibul Barokah dimasa Pembelajaran Daring (Studi di Desa Karangharjo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember)

Abstract

Desa Karangharjo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Silo Kabupaten Jember, seiring berjalannya waktu dan juga perkembangan zaman yang mulai memasuki desa-desa maka desa Karangharjo mampu berkembang utamanya juga dari segi pendidikan. Pada dasarnya masyarakat Karangharjo sangat minim yang memiliki latarbelakang pendidikan hingga kejenjang pendidikan yang tinggi, perubahan yang nampak untuk saat ini yaitu mulai tersadarnya masyarakat Karangharjo untuk terus mengejar jenjang pendidikan. Tidak disangka bahwa masyarakat akan menemui masa dimana munculnya virus baru yang sangat membawa dampak terhadap masyarakat itu sendiri. Virus corona sudah mampu mengubah tatanan kehidupan masyarakat sebagaimana biasanya, kebijakan baru mulai bermunculan hingga pada tataran pendidikan. Pada penelitian ini difokuskan pada peran orang tua yang latar belakang jenjang pendidikannya rendah, sehingga mampu mengusung sebuah rumusan masalah yaitu “Bagaimana peran orang tua berlatarbelakang jenjang pendidikan rendah pada siswa RA Thoyyibul Barokah dimasa pembelajaran daring?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan juga mengamati bagaimana pola asuh yang diterapkan oleh orang tua siswa dalam menjadi pendamping selama pembelajaran daring dimasa pandemi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu dengan melihat dan juga menganalisis kejadian, fenomena atau keadaan sosial lainnya. Dalam menentukan informan menggunakan teknik purposive juga menggunakan 4 teknik pengumpulan data, yakni observasi, wawancara, transkrip wawancara serta dokumen-dokumen yang berkaitan. Untuk teknik naalisis yaitu melalui reduksi data menggunakan triangulasi data yaitu triangulasi metode dan triangulasi sumber data. Hasil penelitian ini, bahwa sosok orang tua merasakan tantangannya dalam menjadi pendamping dan pembimbing anaknya selama sistem pembelajaran daring, orang tua mulai menyadari bahwa dalam mengajari anak harusnya dengan penuh kesabaran dan ketelatenan, selama ini orang tua hanya sebatas mengantarkan anaknya ke sekolah tidak menjadi pembimbing secara langsung karena sudah belajar bersama gurunya. Pada kondisi yang tak lagi sama orang tua mulai merasakan bahwa tidaklah mudah membimbing anak dalam aspek pendidikan. Orang tua juga harus membagi waktu untuk kesibukan dirumah dan juga mendampingi anak untuk belajar. Orang tua siswa di RA Thoyyibul Barokah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa berperan aktif dalam hal mendampingi, membimbing, mendorong dan juga menjadi fasilitator untuk anaknya meskipun juga dihadapkan pada hal-hal yang menghambat kelancaran proses belajar itu. Dalam pembelajaran daring tentu dirasakan mengenai dampak positif dan juga negatifnya baik oleh guru, orang tua ataupun siswa. Pendampingan oleh orang tua yang berlatarbelakang jenjang pendidikan rendah tentu mengalami kesulitan dalam menerapkan metode belajar yang efektif untuk anak. Dampak positif dari pembelajaran daring yaitu salah satunya akses pembelajaran yang bisa didapatkan kapan saja, tidak terikat oleh waktu, sosok orang tua baik ayah atau ibu yang juga disibukkan oleh pekerjaan lainnya tentu lebih merasa santai karena jam belajar anak bisa menyesuaikan waktu kosongnya. Selain dampak positif tersebut tentu tidak bisa dihindari dari dampak negatifnya, dalam belajarnya anak belum bisa konsisten dalam perihal waktu karena pada kesempatan pembelajaran daring anak memiliki kesempatan bermain lebih panjang, seperti halnya pada siswa di RA Thoyyibul Barokah sendiri. Jam belajar mulai berkurang sedangkan jatah untuk bermain semakin panjang.