dc.description.abstract | Rumah sakit merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Tanpa disadari
kompleksnya kegiatan di rumah sakit pasti akan menghasilkan banyak limbah.
Jenis limbah yang dapat ditemukan di rumah sakit meliputi limbah non medis dan
limbah medis, yang dimana kedua jenis limbah tersebut dapat menjadi sumber
penyakit apabila tidak terkelola dengan baik. RPJMN 2020-2024 memiliki sasaran
yaitu penanggulangan pencemaran dan kerusakan Sumber Daya Alam (SDA) dan
lingkungan hidup dimana di dalamnya terdapat tiga indikator yang salah satunya
pencapaian jumlah limbah B3 yang terkelola sebesar 539, 8 juta ton di tahun
2024. Pada tahun 2022 terdapat total 81,87 juta ton limbah medis, dari jumlah
total tersebut sebanyak 60,58 juta ton atau sebesar 74% telah terkelola, sedangkan
26% sisanya tidak diketahui keberadaannya.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan, masih terdapat beberapa
hal yang menjadi kekurangan dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan limbah
B3 medis. Permasalahan yang dimiliki, antara lain banyaknya sistem informasi
yang belum terintegrasi seperti SIKELIM milik dinas kesehatan provinsi,
SIMPEL milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan
SIMSAMDIS milik Rumah Sakit Islam Fatimah Banyuwangi yang menyulitkan
pengguna dalam menginput data. Selain itu, Pencatatan dan pelaporan ke Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten dan Dinas Kesehatan Kabupaten masih dilakukan
secara manual atau tidak berbasis aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui implementasi pencatatan dan pelaporan pengelolaan limbah B3
menggunakan sistem E- monev di Rumah Sakit Islam Fatimah Banyuwangi.Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan perolehan data dari pengisian
kuesioner oleh sampel populasi yang kemudian dianalisis sesuai dengan metode
statistik yang sesuai. Selanjutnya data yang telah didapatkan akan digambarkan
secara keseluruhan dari awal hingga kesimpulan pada penelitian. Populasi pada
penelitian ini yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam pencatatan
dan pelaporan pengelolaan limbah B3 medis di Rumah Sakit Islam Fatimah
Banyuwangi yang berjumlah 2 orang yaitu kepala sub bagian kesehatan
lingkungan dan koordinator B3. Peneliti melakukan penelitian pada unit kesehatan
lingkungan di Rumah Sakit Islam Fatimah Banyuwangi pada bulan November
2022 hingga Juli 2023.
Hasil penelitian pada komponen input menunjukkan bahwa jumlah tenaga
pelaksana pengelolaan limbah B3, kualifikasi berupa riwayat pendidikan serta
kompetensi berupa pelatihan oleh tenaga pelaksana sudah dilaksanakan.
Pengelolaan limbah yang dilakukan oleh Rumah Sakit Islam Fatimah Banyuwangi
meliputi pengurangan dan pemilahan limbah, pewadahan limbah, penampungan
sementara limbah, pengangkutan limbah dan pengelolaan limbah. Pengelolaan
limbah B3 medis terpantau dengan kegiatan pencatatan dan pelaporan, dimana
sarana prasarana kegiatan pencatatan dan pelaporan menggunakan hardware dan
software yang berupa sistem informasi bernama SIMSAMDIS, SIKELIM, dan
SIMPEL. Acuan berupa Standar Operasional Prosedur (SOP) pencatatan dan
pelaporan limbah B3 medis belum dimiliki, sedangkan untuk SOP pengelolaan
limbah B3 medis telah diterapkan di rumah sakit tersebut. Komponen output dari
kegiatan pencatatan dan pelaporan limbah B3 medis berupa logbook limbah B3
medis, neraca limbah B3 medis, dan manifest elektronik, yang dimana ketiga
luaran ini menjadi alat pemantau keberadaan limbah yang dapat dimanfaatkan
oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
Komponen input kegiatan pencatatan dan pelaporan yang meliputi man,
method, material telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang
ada, sedangkan untuk komponen input berupa machine belum terlaksana
dikarenakan belum adanya SOP mengenai pencatatan dan pelaporan limbah B3
x
medis. Komponen proses pada pelaksanaan pencatatan dan pelaporan limbah B3
medis telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan selalu dilaporkan tepat pada
waktunya, akan tetapi belum terintegrasinya antar sistem dapat menjadi masalah
dan menyulitkan petugas dalam melakukan input data, dikarenakan data yang
diinputkan pada masing-masing sistem berbeda-beda. Komponen output yang
memiliki luaran berupa logbook limbah B3, neraca limbah B3, serta manifest
limbah telah dilakukan oleh Rumah Sakit Islam Fatimah Banyuwangi dan
mengikuti prosedur dan peraturan yang ada.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti berharap adanya pelaksanaan
pelatihan internal maupun pelatihan eksternal secara berkala kepada petugas
pelaksana pencatatan dan pelaporan, sedangkan bagi SDM berlatar pendidikan
SD, SMP, dan SMA bisa dilakukan pelatihan internal, minimal dengan
memberikan contoh pengelolaan limbah B3 medis yang benar sesuai dengan
peraturan yang ada. Selain itu, diharapkan rumah sakit dapat melengkapi Standar
Operasional Prosedur (SOP) pencatatan dan pelaporan limbah B3 medis sebagai
panduan pelaksanaan pencatatan dan pelaporan. Bagi sistem informasi pencatatan
dan pelaporan limbah B3 medis, rumah sakit perlu berkolaborasi dengan rumah
sakit lainnya untuk mengusulkan kepada pembuat kebijakan untuk membuat
sistem informasi limbah B3 medis yang terintegrasi untuk mempermudah
pekerjaan serta menghindari dari kesalahan penginputan data. | en_US |