BIAYA TRANSAKSI PADA PROSES PEMBELIAN BAHAN BAKU INDUSTRI BATIK DI KABUPATEN BANGKALAN
Abstract
Biaya transaksi merupakan salah satu faktor terpenting dalam mengukur
kinerja organisasi usaha dalam satu sistem pertukaran (transaksi). Biaya transaksi
mencakup berbagai biaya yang dikeluarkan organisasi dalam suatu rangkaian
proses input dan output organisasi usaha. Biaya tersebut mulai dari biaya
memperoleh informasi bahan baku, informasi kualitas barang, informasi pasar,
dan informasi teknologi, informasi pasar barang, dan berbagai informasi lainnya
terkait operasional organisasi. Besar kecilnya biaya transaksi ini dapat menjadi
penentu dari tinggi rendahnya tingkat efisiensi dalam suatu industri.
Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa banyak biaya transaksi yang
terjadi pada proses pembelian bahan baku yang mempengaruhi komponen biaya
transaksi pada usaha batik tulis di Kabupaten Bangkalan dan mengetahui faktorfaktor
yang berpengaruh terhadap biaya transaksi pada industri batik tulis di
Kabupaten Bangkalan. penelitian ini dilakukan pada kabupaten bangkalan
kecamatan tanjung bumi. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini
adalah metode analisis kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah pengusaha
sekaligus pengrajin batik tulis, memiliki usaha dagang maupun tidak memiliki dan
terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangkalan sebanyak
56 pengusaha, sedangkan sampel penelitian diambil menggunakan metode sensus.
Variabel independen pada penelitian ini, yaitu: (X1) cara pembelian, (X2)
cara pembayaran, (X3) jumlah pembelian, (X4) jarak, dan (X5) frekuensi
pembelian, dan variabel dependen: (Y) Biaya transaksi. Teknik statistik yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi, yaitu uji pengaruh
dua variabel antara variabel independen dan variabel dependen.
Hasil penelitian ini menunjukan Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya
transaksi pada pembelian bahan baku industri batik tulis di Kabupaten Bangkalan
meliputi: cara pembelian, cara pembayaran, jumlah pembelian, jarak dan
viii
frekuensi pembelian. Variabel cara pembelian dan cara pembayaran berkorelasi
negatif yang menandakan hubungan tidak searah. Variabel jumlah pembelian,
jarak, dan frekuensi pembelian berkorelasi positif yang menandakan hubungan
searah. Variabel cara pembelian merupakan faktor yang paling signifikan diantara
faktor-faktor yang lain sebesar 3,490 dan variabel jumlah pembelian merupakan
faktor yang berpengaruh tidak signifikan sebesar 0,818.