Analisis Produktivitas Excavator Liebherr R9350 dan Dump Truck HD CAT 777D Pada Pengupasan Overburden Tambang Batubara

Abstract

Peralatan mekanis sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai target produksi. Namun permasalahan umum yang sering terjadi adalah produktivitas peralatan mekanis yang belum mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pada tambang batubara yang terletak di Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur memiliki target produktivitas 1.151 bcm/jam untuk excavator Liebherr R9350 dan 346,55 bcm/jam untuk dump truck HD CAT 777D. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif yang diawali dengan perumusan masalah, pengumpulan dan pengolahan data. Penelitian hanya difokuskan pada kombinasi excavator Liebherr R9350 dan dump truck HD CAT 777D. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data yaitu stopwatch dan kamera. Data diambil melalui pengamatan secara langsung dilapangan yang kemudian akan dihitung dan diolah menggunakan bantuan Microsoft Excel. Data diolah dan dianalisis kemudian akan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui presentase efisiensi kerja, produktivitas teoritis peralatan mekanis, match factor, selanjutnya menentukan upaya peningkatan produktivitas peralatan mekanis. Penelitian yang didapatkan dalam 5 hari mendapati produktivitas paling rendah yaitu pada hari ke-3, untuk excavator Liebherr R9350 sebesar 1.064 bcm/jam dengan presentase efisiensi kerja 74% dan dump truck HD CAT 777D sebesar 329,30 bcm/jam dengan presentase efisiensi kerja 78%. Optimalisasi produktivitas dilakukan dengan upaya peningkatan waktu kerja efektif dengan menggunakan waktu minimum hambatan yang dapat dihindari dan evaluasi match factor. Setelah diperbaiki terdapat peningkatan produktivitas sebesar 85 hingga 123 bcm untuk excavator Liebherr R9350 dan 16 hingga 26 bcm untuk dump truck HD CAT 777D. Evaluasi match factor alat berat diperoleh nilai mendekati angka ideal yaitu 1. Produktivitas alat gali muat dan alat angkut yang diamati selama 5 hari belum mencapai target produktivitas perusahaan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya presentase efisiensi kerja, waktu edar alat yang kurang optimal, dan kombinasi jumlah alat yang kurang ideal. Pada penelitian ini optimalisasi produktivitas dilakukan dengan upaya perbaikan pada hambatan yang dapat dihindari dengan menggunakan waktu minimum, supaya dapat meningkatkan waktu kerja efektif dan presentasi efisiensi kerja alat dan juga evaluasi terhadap match factor untuk memperoleh angka yang ideal mendekati 1.