Dinamika Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat di Sekitar Wisata Agrapana Desa Sumber Kalong, Kecamatan Wonosari, Bondowoso

Abstract

Indonesia merupakan suatu negara yang sangat kaya akan potensi alam yang menjadikannya sebagai aset dalam menumbuhkan perekonomian. Sektor pariwisata memiliki peran terhadap perekonomian Indonesia, seperti sebagai sumber pendapatan nasional, pertumbuhan sektor swasta, pembangunan infrastruktur dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat lokal. Provinsi Jawa Timur memiliki banyak sekali keindahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata. Khususnya di Kabupaten Bondowoso yang memiliki berbagai potensi alam yang melimpah sehingga jika dikembangkan dengan baik dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Bondowoso merupakan salah satu Kabupaten yang tergabung dalam Karesidenan Besuki Raya. Kabupaten Bondowoso termasuk ke dalam daerah yang memiliki wisata alam terbanyak di Jawa Timur. Banyaknya objek wisata alam ini akan berpotensi mendatangkan kunjungan wisatawan. Desa Sumber Kalong merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Di desa Sumber Kalong ini terdapat satu objek wisata yaitu Agrapana. Objek wisata Agrapana menawarkan wisata air dimana terdapat beberapa gazebo diatas air, aneka minuman dan makanan ringan, perahu bebek untuk mengelilingi danau serta beberapa spot foto yang dihiasi beraneka macam pernakpernik khas Jepang. Pada awal mula berdiri wisata ini sangat ramai pengunjung, namun setelah adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan wisata ini tutup total selama dua tahun. Selain itu, karena kurangnya kesadaran masyarakat sekitar untuk menjaga dan mengelola wisata ini, masyarakat menganggap bahwa wisata ini belum bisa memberikan peluang ekonomi terhadap masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui respons masyarakat, pihak yang berperan, serta dampak yang dirasakan masyarakat dari adanya wisata Agrapana ini yang nantinya akan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat Desa Sumber Kalong. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 10 orang yang merupakan masyarakat Desa Sumber Kalong. Dalam penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan menentukan informan kunci yaitu Mas Haris selaku ketua BUMDes Sumber Kalong. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi dengan teknik analisis interaktif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Secara umum masyarakat Desa Sumber Kalong merespons kurang baik adanya wisata Agrapana. Respons kurang baik tersebut dapat ditunjukkan dari beberapa tindakan masyarakat seperti masih banyak masyarakat yang mandi di kolam Agrapana, banyak aset Agrapana yang hilang, serta masih banyak masyarakat yang memancing di Agrapana. Pihak yang berperan dalam menciptakan peluang ekonomi dari adanya wisata Agrapana yaitu Kepala Desa Sumber Kalong, BUMDes Alaika Putra Desa Sumber Kalong, masyarakat Desa Sumber Kalong. Wisata Agarapana memberikan dampak terhadap perubahan pendapatan masyarakat, seperti membantu memenuhi rumah tangga, kebutuhan sekolah, jajan, internet dan lain sebagainya. Meskipun mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan pengelola wisata, nyatanya keberadaan wisata ini belum mampu mengubah kesejahteraan ekonomi pengelola dan masyarakat sekitar wisata Agrapana Desa Sumber Kalong.