dc.contributor.author | APRILIA, Yesi | |
dc.date.accessioned | 2023-11-13T03:26:08Z | |
dc.date.available | 2023-11-13T03:26:08Z | |
dc.date.issued | 2023-07-26 | |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118702 | |
dc.description.abstract | Penyakit jantung koroner menjadi salah satu penyakit penyumbang kematian dan kecacatan terbanyak di Indonesia. Pasien dengan penyakit jantung koroner dalam keadaan serangan biasanya datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas disertai dengan nyeri dada yang menyebar hingga kebagian leher. Hal ini dikarenakan penyakit jantung koroner merupakan suatu kondisi dimana pembuluh darah pada arteri koroner yang mengalami penyempitan dan terjadi sumbatan yang kemudian menyebabkan persediaan dari oksigen yang dibutuhkan oleh jantung menjadi tidak seimbang. Jantung koroner akibat risiko penurunan curah jantung terjadi ketika adanya akumulasi cairan yang terjadi pada alveoli yang kemudian mengakibatkan kompliens pada paru-paru turun sehingga terjadi pada resistensi aliran udara oleh kompresi cairan.
Bentuk penelitian berupa laporan kasus untuk mendapatkan gambaran serta proses yang mendalam terkait suatu kasus. Penulisan menggunakan penulisan deskriptif, untuk mendeskripsikan proses pengobatan ataupun keperawatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tingkat kesehatan yang optimal. Pengambilan data laporan kasus ini dilakukan di IGD RSUD dr. Haryoto Lumajang, pada 3 pasien yang dipilih berdasarkan kriteria partisipan yang telah ditentukan. Pengambilan data dilakukan dalam rentan waktu bulan April sampai Juli 2023.
Dari hasil pengkajian pada pasien ke-1, ke-2 dan pasien ke-3 terdapat kesamaan data yaitu terdapat tanda gejala sesak nafas dan nyeri dada. Sedangkan pada pasien 1 dan 2 didapatkan gambaran EKG sinus takikardia. Sedangkan pada pasien ke 2 didapatkan gambaran EKG sinus bradikardi. Dari data yang muncul, diketahui masalah keperawatan yang muncul yaitu risiko penurunan curah jantung. Dari data tersebut disesuaikan dengan tanda gejala masing-masing penyebab risiko penurunan curah jantung. Penyebab yang muncul yaitu perubahan irama jantung pada pasien ke 1, pasien ke 2 dan ke 3.
Implementasi yang dilakukan pada pasien 1, 2, dan 3 yaitu didasarkan pada rencana keperawatan pada pasien jantung koroner dengan risiko penurunan curah jantung, berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan (SIKI) yaitu intervensi perawatan jantung serta terapi oksigen. Dalam terapi oksigen disesuaikan dengan prosedur di Standar Prosedur Operasional Keperawatan (SPO).
Diharapkan dengan adanya pemberian asuhan keperawatan pada pasien jantung koroner dengan masalah keperawatan risiko penurunan curah jantung dapat membantu pasien jantung koroner mengatasi masalah kesehatannya berdasarkan prosedur standar yang benar yaitu 3S. Selain itu diharapkan dapat menambah informasi bagi keluarga dan pasien yang diberikan asuhan keperawatan. | en_US |
dc.description.sponsorship | Achlis Abdillah, S.ST., Ners.,M.Kes.
Arista Maisyaroh, S.Kep., Ners., M.Kep | en_US |
dc.publisher | Fakultas Keperawatan | en_US |
dc.subject | Asuhan Keperawatan | en_US |
dc.subject | Risiko Penurunan Curah Jantung | en_US |
dc.subject | Jantung Koroner | en_US |
dc.title | Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Masalah Keperawatan Risiko Penurunan Curah Jantung di IGD RSUD dr. Haryoto Lumajang | en_US |
dc.type | Laporan D3 | en_US |
dc.identifier.validator | Teddy | en_US |
dc.identifier.finalization | Teddy | en_US |