Show simple item record

dc.contributor.authorHASANIYAH, Afiyatul
dc.date.accessioned2023-11-10T03:00:35Z
dc.date.available2023-11-10T03:00:35Z
dc.date.issued2023-06-21
dc.identifier.nim202303101058en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118688
dc.description.abstractPenyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan penyakit penyebab kematian utama di dunia dengan angka kematian yang terus meningkat di setiap tahunnyaPenyakit ini ditandai dengan adanya sumbatan aliran udara pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh penumpukan sputum yang tidak dapat dikeluarkan. Kondisi pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret menyebabkan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif. Jika masalah ini tidak segera diatasi, maka akan menyebabkan masalah lain yaitu obstruksi jalan napas hingga hipoksia yang dapat mengakibatkan kematian. Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk mengeksplorasi Asuhan Keperawatan Pasien PPOK pada Ny. J dengan Masalah Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang Melati RSUD dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023. Desain penulisan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah laporan kasus. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 4 April-13 April 2023 di Ruang Melati RSUD dr. Haryoto Lumajang dengan teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi pada pasien yang sesuai kriteria partisipan. Intervensi dan implementasi yang dilakukan adalah manajemen jalan napas meliputi monitor pola napas, bunyi napas, dan sputum, posisikan semi-fowler, berikan minum hangat, oksigen, asupan cairan 2000 ml/hari, ajarkan batuk efektif dengan teknik Active Cycle of Breathing Technique (ACBT), dan kolaborasi pemberian bronkodilator dan mukolitik. Hasil yang didapatkan setelah implementasi selama 4 hari didapatkan pasien mengatakan sudah tidak sesak, tidak sulit berbicara, tidak sesak saat berbaring, pasien dapat batuk efektif, produksi sputum menurun, tidak ada ronchi dan wheezing, frekuensi napas membaik (RR: 20x/menit). Berdasarkan hal tersebut, semua kriteria hasil dapat tercapai sesuai target, sehingga disimpulkan tujuan tercapai. Dari hasil tersebut didapatkan intervensi latihan batuk efektif dengan teknik ACBT dapat memberikan pengaruh yang baik pada jalan napas pasien, sehingga dapat menjadi intervensi perawat untuk mengatasi masalah bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien PPOK. Teknik ACBT juga dapat menjadi tatalaksana yang dapat dilakukan oleh pasien saat merasakan sesak atau gangguan pada bersihan jalan napas di rumah. Bagi penulis selanjutnya tentang materi yang sama, diharapkan dapat melakukan ACBT selama 15 menit sebanyak 2 kali sehari.en_US
dc.description.sponsorshipIndriana Noor I., S.Kep., Ners., M.Kep. Eko Prasetya W., S.Kep., Ners., M.Kep.en_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectPPOKen_US
dc.subjectPenyakit Paru Obstruktif Kronisen_US
dc.subjectACBTen_US
dc.subjectBersihan Jalan Napas Tidak Efektifen_US
dc.subjectActive Cycle of Breathing Techniqueen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) pada Ny. J dengan Masalah Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang Melati RSUD dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023en_US
dc.typeLaporan D3en_US
dc.identifier.prodiD3 Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Indriana Noor I., S.Kep., Ners., M.Kep.en_US
dc.identifier.pembimbing2Eko Prasetya W., S.Kep., Ners., M.Kep.en_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US
dc.identifier.finalizationTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record