dc.description.abstract | Kualitas hidup lansia dipengaruhi oleh dua aspek penting, yaitu
pendidikan dan kesehatan. Sekitar 24% dari 100 lansia pada tahun 2020
mengalami masalah kesehatan. Penuaan pada lansia menyebabkan penurunan
kapasitas cadangan tubuh dan terjadi peningkatan risiko penyakit. Dilain pihak,
peningkatan jumlah lansia berdampak pada peningkatan ketergantungan lansia,
karena mengalami kemunduran pada kesehatan fisik, ekonomi, sosial, dan
psikologi. Kemunduran yang terjadi pada lansia digambarkan melalui empat
tahap, seperti kelemahan, keterbatasan fungsional, ketidakmampuan, dan
keterhambatan. Keempat tahapan tersebut akan dialami bersamaan dengan proses
kemunduran akibat proses penuaan. Terjadinya penurunan kualitas hidup lansia
dikarenakan munculnya penyakit degenatif yang dapat menurunkan produktivitas,
kondisi fisik yang lemah, dan hubungan dengan orang lain yang buruk. Pemberian
terapi komplementer seperti terapi tawa merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan kualitas hidup lansia. Pemberian terapi tawa dapat memberikan
berbagai manfaat bagi lansia diantaranya adalah mengurangi stress, depresi,
kecemasan dan gangguan psikosomatis, memperkuat system kekebalan tubuh,
mengindari tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, mengurangi bronchitis dan
asma, serta membuat tampak lebih muda.
Penelitian ini menggunakan metode literature review dan merupakan jenis
penelitian narrative review yakni dengan mengkaji lebih lanjut mengenai
penggunaan terapi tawa dalam pemenuhan kualitas hidup lansia. Alat pencarian
artikel yang digunakan antara lain PubMed, SpringerLink, ScienceDirect, Google
Scholar dan Wiley Online Library. Data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data sekunder yang didapat melalui hasil penelitian yang telah
dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya. Seleksi paper dilakukan dalam empat tahap yang berdasarkan pada flowchart dari PRISMA diagram yang terdiri dari
identification, screening, eligibility, dan included. Artikel yang telah ditemukan
melalui proses pencarian melalui beberapa platform database keilmiahan dengan
kata kunci yakni (“laughter therapy”) AND (“quality of life”) AND (“elderly” OR
“older adult”) dengan hasil temuan total 1.356.783 artikel penelitian. Artikelartikel tersebut kemudian dilakukan screening tahun publikasi sesuai keputusan
peneliti yakni dengan jumlah artikel yang sesuai berjumlah 314.394 artikel.
Setelah dilakukan screening ulang menunjukkan jumlah sebanyak 7 artikel yang
sesuai dengan topik yang akan ditelaah oleh peneliti. Artikel-artikel tersebut
dilakukan eksklusi yang disesuaikan dengan kriteria dari penelitian dan
didapatkan 1 artikel yang tereksklusi dikarenakan kurang spesifik terhadap terapi
tertawa yang diberikan kepada lansia dengan jumlah 1 artikel, sehingga artikel
yang akan dilanjutkan untuk telaah lebih lanjut sesuai dengan pengkriteriaan topik
yaitu sejumlah 6 artikel. Lalu, tahapan skrining yang terakhir yakni dengan
dilakukan penyeleksian kembali berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan
oleh peneliti dan diperoleh artikel yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi
sebanyak 1 artikel dengan kriteria yang tidak sesuai terkait dengan sasaran dalam
artikel tersebut bukan lansia saja, namun juga terdapat usia dewasa yakni dengan
rentang 40-64 tahun. Hasil akhir artikel temuan yang dilakukan telaah oleh
peneliti melalui alur Diagram PRISMA didapatkan 5 artikel penelitian.
Kualitas hidup yang dimiliki oleh lansia ini ditunjukkan dengan parameter
yang disebut sebagai life expetancy atau ekspetasi hidup yang khususnya dialami
oleh lansia. Indonesia pada tahun 2020 menjadi negara dengan sebagian
penduduknya lansia yang mengalami peningkatan dengan jumlah menjadi sekitar
26,82 juta yang berkarakteristik lansia. Sekitar 24% dari 100 lansia pada tahun
2020 mengalami masalah kesehatan. Kualitas hidup lansia dengan tingkat sosial
ekonomi dan juga pendidikan yang baik berdampak pada kualitas hidup lansia.
artikel penelitian yang dipilih oleh peneliti bahwasanya terapi non-farmakologis
yang dapat diberikan kepada lansia yaitu salah satunya terapi tertawa, dimana
terapi tertawa ini memiliki definisi secara umum yakni upaya seseorang dalam
menggerakkan, mengekspresikan dan juga mengungkapkan anggota tubuh dan indera dengan diiringi oleh perasaan yang gembira dan juga perasan rileks. Secara
fisiologis, terapi tertawa ini dapat meningkatkan kelancaran dalam aliran
pembuluh darah dengan merelaksasikan otot-otot yang tegang dan dapat
memberikan dampak yang positif terhadap kesehatan lansia seiring dengan aging
process yang dialami.
Terapi tawa termasuk ke dalam terapi komplementer atau nonfarmakologis
dengan tidak ada kerugian beruapa efek samping ataupun dampak negatif yang
dapat dialami oleh seseoarang yang melalukan kegiatan dari terapi tertawa ini.
Artikel-artikel yang dipilih oleh peneliti untuk dilakukan telaah lebih lanjut
menunjukkan adanya dampak tidak hanya pada faktor psikologis yang dialami
oleh lansia yang melakukan kegiatan terapi tawa ini yaitu peningkatan mood dan
juga perasaan bahagia dengan melepaskan hormon serotonin dan juga endorfin
untuk memberikan efek relaksasi sehingga memberikan dampak positif pada
dalam mengurangi gejala depresi dan ansietas yang dapat berpengaruh
keberlangsungan hidup di masa tua. | en_US |