Show simple item record

dc.contributor.authorALFASANAH, Pachita Rosidana
dc.date.accessioned2023-10-30T04:42:31Z
dc.date.available2023-10-30T04:42:31Z
dc.date.issued2023-05-04
dc.identifier.nim191610101006en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118505
dc.description.abstractTipe wajah adalah hal yang dapat memberikan gambaran mengenai perbedaan bentuk wajah setiap individu. Perbedaan tersebut bukan suatu kelainan, melainkan sebuah karakteristik setiap individu dan sangat tergantung pada pola pertumbuhannya. Perbedaan tipe wajah dapat terjadi karena adanya pengaruh dari faktor usia, jenis kelamin, ras, genetik, growth spurt dan lingkungan yang mempengaruhi pola pertumbuhan. Tercapai atau tidaknya suatu potensi bawaan (genetik) dan ras yang dimiliki seseorang secara tidak langsung sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang meliputi kondisi geografis, sosial ekonomi dan budaya. Penelitian ini dilakukan pada anak berusia 10-12 dan 13-15 tahun di wilayah pesisir Pantai Puger yang merupakan lingkungan dataran rendah di Kabupaten Jember dan terkenal sebagai pusat hasil laut yang cukup dominan. Kondisi ekonomi dan sosial budaya masyarakat pesisir berpengaruh besar pada pola konsumsi, yang berperan penting pada pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan wajah juga dipengaruhi oleh percepatan pertumbuhan (Growth spurt). Terdapat masa percepatan pertumbuhan yang berbeda di setiap individu, yang menimbulkan karakteristik bentuk dan tipe wajah sebelum atau setelah masa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipe wajah anak usia 10-12 dan 13-15 tahun di wilayah pesisir pantai Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Penelitian menggunakan metode survei analitik atau observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional yang dilaksanakan di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember pada bulan Agustus-Desember 2022. Subjek penelitian yang digunakan sebanyak 99 terdiri dari 49 subjek laki-laki dan 50 subjek perempuan berusia 10-15 tahun yang diambil dari dua Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Puger. Penelitian dilakukan dengan cara mengambil foto frontal pada masing-masing subjek, dilanjutkan dengan menambahkan titik landmarks tipe wajah yaitu nasion, gnation dan zygomaticum pada foto frontal menggunakan CorelDraw X7, selanjutnya penentuan tipe wajah menggunakan rumus Indeks Wajah dengan melakukan pengukuran dari titik Nasion (N) ke Gnation (Gn) yang merupakan tinggi wajah, dibagi dengan lebar lebar wajah yaitu jarak bizygomatic yang diukur dari Zygion kanan dan kiri (Zyr-Zyl) menggunakan software imageJ kemudian dikalikan 100. Penghitungan tersebut akan menghasilkan variasi tipe wajah yaitu hypereuryprosopic (wajah sangat lebar dengan nilai indeks wajah ≤78,9), euryprosopic (wajah lebar dengan nilai indeks wajah 79,0-83,9), mesoprosopic (wajah bulat dengan nilai indeks wajah 84,0-87,9), leptoprosopic (wajah panjang dengan nilai indeks wajah 88,0-92,9) dan hyperleptoprosopic (wajah sangat Panjang dengan nilai indeks wajah ≥93,0). Data hasil pengukuran dikelompokkan dan dilakukan uji normalitas, uji homogenitas serta uji Independent T test karena data berdistribusi normal dan homogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe wajah antara anak usia 10-12 tahun dengan 13-15 tahun tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Tidak adanya perbedaan yang signifikan pada rata-rata indeks wajah tersebut dapat disebabkan karena pengaruh ras dan lingkungan. Subjek penelitian berasal dari ras Mongoloid dengan ciri khas tipe wajah lebar (euryprosopic). Keadaan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang wajah seperti terpenuhinya nutrisi dari konsumsi ikan dan aktivitas fisik melaut menyebabkan tulang tumbuh dan berkembang dengan optimal sehingga tidak terjadi perubahan tipe wajah dari ciri khas ras tersebut dan perbedaan rata-rata antara kedua kelompok usia menjadi tidak signifikan. Tipe wajah antara anak perempuan dan laki-laki juga tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh pengaruh faktor lingkungan seperti kondisi geografis, perekonomian, pola konsumsi, tingkat pendidikan dan tradisi yang secara tidak langsung mempengaruhi tumbuh kembang anak sehingga berdampak pada nilai rata-rata tipe wajah yang memiliki selisih kecil. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa anak berusia 10-12 dan 13-15 tahun di wilayah pesisir Pantai Puger memiliki tipe wajah yang bervariasi dengan dominansi tipe wajah euryprosopic pada kedua rentang usia.en_US
dc.description.sponsorshipdrg. Izzata Barid, M.Kes Dr. drg. Didin Erma Indahyani, M.Kesen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectTIPE WAJAHen_US
dc.subjectPESISIR PANTAIen_US
dc.subjectGROWTH SPURTen_US
dc.subjectFOTOMETRIen_US
dc.titleAnalisis Tipe Wajah Anak Usia 10-12 dan 13-15 Tahun di Wilayah Pesisir Pantai Kecamatan Puger Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokter Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg. Izzata Barid, M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. drg. Didin Erma Indahyani, M.Kesen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_oktober_2023_5en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2023_10_tanggal 30en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record