Pengaruh Model Pembelajaran Treffinger Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar SIswa SMA/MA

Abstract

Pembelajaran abad 21 menjadi transisi pembelajaran yang melibatkan perkembangan kurikulum untuk menuntun sekolah yang awalnya teacher centered menjadi student centered. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran geografi dan observasi secara langsung di sekolah diperoleh informasi bahwa model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran geografi masih belum maksimal dalam mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa, dibuktikan dalam menjawab pertanyaan masih berpatokan pada buku pegangan siswa sehingga kurang adanya variasi isi jawaban dan kurang tertarik terhadap kegiatan yang berkaitan dengan kreativitas. Menghadapi permasalahan tersebut salah satu model pembelajaran yang menjadi solusi yang cocok dalam mendorong kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa yakni model pembelajaran treffinger. Model pembelajaran treffinger dapat mengarahkan dan mendorong siswa untuk berpikir kreatif sehingga dapat menemukan cara baru, hubungan baru dan metode baru dalam menyelesaikan permasalahan. Keterkaitan pembelajaran geografi dengan menerapkan model pembelajaran treffinger mampu mengajak siswa berpikir kreatif dalam menyelesaikan permasalahan terkait fenomena geosfer dan memberikan solusi yang bervariasi sehingga mampu mendorong kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran treffinger terhadap kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah posttest-only control group design. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive sampling area. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri 5 Jember tahun ajaran 2023/2024 Semester Genap. Pemilihan sampel dilakukan dengan melakukan uji homogenitas dari nilai ulangan harian dari materi sebelumnya. Pengujian data yang dilaksanakan mendapatkan hasil homogen sehingga pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Peneliti memilih dua kelas penelitian yaitu kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen. Perlakuan pada kelas kontrol memakai pembelajaran konvensional yang biasa dipakai oleh guru sedangkan kelas eksperimen diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran treffinger. Hasil penelitian membuktikan terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran treffinger terhadap kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar mata pelajaran Geografi di SMA. Rata-rata persentase kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen (64,38%) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (46,57%) dengan indikator yang menonjol yaitu elaborasi dan originalitas. Klasifikasi kemampuan berpikir kreatif didominasi oleh siswa sangat kreatif, kreatif hingga cukup kreatif. Selanjutnya, rata-rata prosesntase hasil belajar pada kelas eksperimen juga menunjukkan hasil belajar pada kelas eksperimen (60,62%) lebih tinggi dibandingkan kemampuan hasil belajar kelas kontrol (46,67%) dengan indikator yang menonjol yaitu C2 dan C4. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan uji independent sample T-test dari hasil posttest kemampuan berpikir kreatif yaitu senilai 0,001, sedangkan data hasil posttest hasil belajar siswa yaitu 0,010. Nilai posttest kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar menunjukkan angka <0,05 yang artinya hipotesis nihil ditolak (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran treffinger terhadap kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa SMA/MA. Pengaruh yang signifikan tersebut dapat dilihat berdasarkan penggunaan model pembelajaran treffinger pada kelas eksperimen memperoleh hasil posttest yang lebih tinggi, sedangkan pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran konvensional.