Analisis Kandungan Zat Besi dan Daya Terima Puding Modisco dengan Penambahan Sari Jagung (Zea mays saccharata)

Abstract

Produksi jagung di Indonesia menduduki urutan kedua setelah produksi beras sebesar 19,6 juta ton. Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah produksi jagung terbanyak dimana Kabupaten Sumenep menempati urutan ketiga produksi jagung sebesar 396.067 ton. Dalam 100 gram jagung mengandung 2,3 miligram zat besi. Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi gizi kurang di Indonesia meningkat menjadi 17,1% pada tahun 2022. Balita yang kekurangan gizi rentan mengalami masalah pertumbuhan dan anemia, sehingga mereka membutuhkan zat besi yang digunakan untuk membentuk hemoglobin serta berkontribusi dalam sistem kekebalan tubuh. Salah satu PMT untuk pencegahan atau penanganan gizi kurang dengan pemberian Modisco (Modified Dried Skimmed Milk and Coconut Oil). Penerimaan modisco belum terlalu diterima oleh balita karena berbentuk cair atau enteral feeding. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membuat modifikasi puding modisco dengan penambahan sari jagung untuk meningkatkan cita rasa dan menambah zat besi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kandungan zat besi dan uji daya terima puding modisco dengan penambahan variasi sari jagung 0%, 5%, 10% dan 15%. Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental/Eksperimen Semu dengan desain penelitian posttest only control group design. Pengujian kandungan zat besi menggunakan metode Spektrofometri Serapan Atom (SSA) serta pengujian daya terima pada 25 siswa TKS Masjid Agung Sumenep. Hasil uji Duncan menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada kandungan zat besi serta uji Dunn daya terima menunjukkan perbedaan signifikan pada warna dan rasa (p < 0,05) tetapi tidak signifikan pada aroma dan tekstur (p > 0,05). Sampel X3 atau puding modisco dengan penambahan sari jagung 15% merupakan formula terbaik.