Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorRONALDO, Yusril Ihza
dc.date.accessioned2023-10-18T02:25:00Z
dc.date.available2023-10-18T02:25:00Z
dc.date.issued2023-06-16
dc.identifier.nim160810101015en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118341
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_agustus_2023_21 Finalisasi unggah file repositori tanggal 18 Oktober 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractPersoalan Human Capital (Modal Manusia) telah diakui Bank Dunia sebagai pendorong utama untuk mencapai tingkat pendapatan yang lebih tinggi dengan merancang indeks human capital untuk mengukur konstribusi kesehatan dan pendidikan bagi perekonomian (Islam, 2020). Menurut Becker (1993) bahwa manusia tidak sebagai sumber daya tetapi modal yang memiliki manfaat kembali dan tiap pengeluaran yang dilaksanakan dalam rangka pengembangan kualitas modal dapat dikatakan investasi. Human capital merupakan investasi produktif berfokus pada manusia itu sendiri dalam bentuk diantaranya, cita – cita, keterampilan, kesehatan, kecakapan, dan lainnya yang diwujudkan dalam bentuk pengeluaran pemerintah dalam bidang pendidikan, pengembangan program keterampilan kerja, penyediaan, program penawaran, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Pendidikan dan kesehatan merupakan komponen penting untuk pembangunan dan pertumbuhan sebagai input bagi fungsi produksi agregat, apabila pendidiikan dan kesehatan manusia terjamin maka produktivitas akan bertambah tinggi (Todaro dan Smith, 2006:236). Kesehatan merupakan pokok kesejahteraan, dan pendidikan adalah inti untuk menggapai kehidupan yang berharga. Dimana kedua aspek tersebut adalah kemampuan yang membentuk manusia yang lebih luas dan berada pada inti dari makna pembangunan. Psacharopoulus (2002) memberikan bukti adanya hubungan positif pendidikan dan kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam penelitiannya tersebut pendidikan, kesehatan, dan nutrisi merupakan aspek penting dalam meningkatkan modal manusia. Adanya peningkatan pendidikan dan kesehatan secara meluas akan memberikan dampak terhadap kenaikan produktivitas dan penghasilan masyarakat. Kawasan Gerbangkertosusila merupakan suatu kawasan yang terbentuk sebagai tujuan dari langkah percepatan pembangunan wilayah di Jawa Timur. Pada PP No. 47 Tahun 1996 tentang Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) kemudian melalui Perda Jatim No. 4 Tahun 1999 menetapkan kawasan Gerbangkertosusila (GKS) sebagai wilayah administratif di Jawa Timur, dengan tujuan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan antar daerah. Dengan terdiri dari tujuh Kabupaten atau Kota yang tergabung dalam Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) yaitu Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Lamongan. Adanya tren positif dari laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada kawasan Gerbangkertosusila, hal ini dimungkinkan karena adanya pengaruh dari tingginya laju perbaikan modal manusia pada kawasan Gerbangkertosusila. Dalam Teori Schultz menyatakan bahwa manusia sebagai penggerak utama faktor produksi (Jourahotun, 2018). Modal manusia dapat diukur melalui bidang pendidikan dan kesehatan (Todaro, 2000). Pendidikan dan pelatihan dapat menjadi nilai tambah bagi seseorang individu. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pelatihan maka kemampuan dan keterampilan akan semakin banyak ilmu yang dimiliki. Sedangkan untuk kesehatan merupakan bidang yang saling terkait dengan pendidikan. Tingkat kesehatan yang tinggi dapat menunjukkan tingkat produktifitas bagi individu. Menurut Becker (1993) dan Todaro (2003) dengan memberikan pengertian bahwa modal manusia merupakan bentuk investasi yang dilakukan untuk pengembangan manusia, yang meliputi pendidikan dan kesehatan. Kedua faktor tersebut mampu untuk mempengaruhi jumlah produktivitas dan menghasilkan output bagi suatu negara. Karna alasan tersebut pendidikan dan kesehatan menjadi tujuan mendasar dari sebuah pembangunan, kesehatan merupakan gambaran dari kesejahteraan masyarakat dan pendidikan merupakan modal dari kehidupan yang lebih baik. Kedua hal tersebut merupakan fundamental dalam pembentukan kapabilitas manusia untuk sebuah pembangunan dalam mencapai sebuah pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan pada asumsi tersebut, penelitian ini terfokuskan menguji adanya Pengaruh Modal Manusia dan Angka Partisipasi Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur, khususnya yang ada di wilayah kawasan Gerbangkertosusila. Variabel yang akan digunakan meliputi Modal Manusia (dihitung menggunakan data Rata – Rata Lama Sekolah dan Angka Harapan Hidup) dan Angka Partisipasi Kerja sebagai variabel (X). Dan variabel (Y) Pertumbuhan Ekonomi. Menggunakan data panel tahun 2017-2021 di Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lamongan (Gerbangkertosusila). Dalam penelitian ini ingin mengkaji pengaruh Modal Manusia dan Angka Partisipasi Kerja terhadap pertumbuhan Ekonomi yang ada di Kawasan Gerbangkertosusila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan, Kesehatan dan Angka Partisipasi Kerja di Kawasan Gerbangkertosusila berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang ada di kawasan Gerbangkertosusila. Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh Hierdawati (2022) dengan meneliti “Pengaruh TPSK, Kesehatan, dan Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jambi” menunjukkan bahwa hasil salah satu tujuan penelitian terkait tingkat kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi tidak berpengaruh signifikan. Penelitian Okumade & Ahmad (2020) juga yang mendukung untuk angka harapan hidup berpengarh negatif dengan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Penelitian yang dilakukan oleh Hepi & Wiwin (2018) menghasilkan bahwa angka harapan hidup beropengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Handayani, at.,el (2016) meneliti mengenai “Pengaruh Jumlah Penduduk, Angka Harapan Hidup, Rata – Rata Lama Sekolah dan PDRB per Kapita Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali” menunjukkan bahwa Angka Harapan Hidup tidak berpengaruh terhadap PDRB per Kapita dan Pertumbuhan Ekonomi.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing utama : Fivien Muslihatinningsih, S.E.,M.Si. Dosen Pembimbing anggota : M. Abd. Nasir, S.E.,M.Sc.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ekonomi dan Bisnisen_US
dc.subjectSumber Daya Manusiaen_US
dc.subjectPertumbuhan Ekonomien_US
dc.subjectPartisipasi Kerjaen_US
dc.subjectGerbangkertosusilaen_US
dc.subjectHuman Capitalen_US
dc.titlePengaruh Modal Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Gerbangkertosusila Provinsi Jawa Timuren_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Ekonomien_US
dc.identifier.pembimbing1Vivin muslihatinningsih, S.E.,M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2M. Abd. Nasir, S.E., M.Sc.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_agustus_2023_21en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record