PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN PADA SISWA SMP NEGERI 2 TENGGARANG, BONDOWOSO KELAS VII A
Abstract
Dunia pendidikan dewasa ini tengah mendapat sorotan yang sangat tajam
berkaitan dengan tuntutan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang mampu ”hidup” di abad ke-21 (Degeng,
2001:1). Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting dalam
pendidikan. Hampir semua aspek berhubungan dengan matematika.
Model pembelajaran adalah suatu cara untuk mengarahkan siswa tentang
bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berfikir dan bagaimana
memotivasi diri sendiri. Reciprocal Teaching adalah suatu pendekatan pembelajaran
yang menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan
ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan
yang telah diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan selanjutnya dari
persoalan yang disodorkan kepada siswa.
Umumnya aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung hanya mengikuti
perintah guru sehingga kreativitas mereka kurang berkembang secara maksimal.
Penggunaan model Reciprocal Teaching akan menjadi kesempatan bagi siswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnya sehingga hasil belajarnya akan
meningkat sebab dalam penerapan model Reciprocal Teaching siswa dapat
menyalurkan kemampuan berpikir yang ada pada dirinya.
Dari penelitian ini didapat temuan-temuan penting antara lain: siswa
memahami konsep pokok bahasan dari aktivitas membaca bacaan dan merangkum
jika bacaan yang disediakan berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari dan
viii
dirampung menjadi sebuah permasalahan, siswa menunjukkan kemampuan berpikir
kreatifnya dengan membuat pertanyaan yang bervariasi dan memprediksi jawaban
yang bervariasi juga, siswa mampu mengkomunikasikan hasil pekerjaannya di depan
kelas pada kegiatan klarifikasi tanpa takut salah dan jika ternyata hasil pekerjaannya
salah, dengan besar hati mereka meminta maaf kepada siswa lainnya, kelebihan
model reciprocal teaching adalah semua pembelajaran terpusat pada siswa sehingga
siswa terlibat langsung dan akan lebih membuat siswa mengingat konsep yang
dipelajari serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dan kelemahan
model reciprocal teaching adalah guru harus bekerja ekstra dalam membimbing
siswa agar tidak salah dalam memahami konsep yang dipelajari serta tidak semua
materi pelajaran dalam matematika dapat diterapkan dengan model reciprocal
teaching.
Berdasarkan pengamatan dan penilaian yang dilakukan terhadap aktivitas
siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran diperoleh: keaktifan siswa dalam
pembelajaran ini adanya peningkatan persentase aktivitas siswa secara klasikal dari
siklus I ke siklus II yang masing-masing mencapai 57,89% menjadi 94,74%. Pada
pembelajaran pertama persentase rata-rata aktivitas belajar siswa secara individu
hanya mencapai 64,9% dan secara berkolompok menjadi 67,6%, pada pembelajaran
kedua aktivitas belajar siswa secara individu mengalami peningkatan menjadi 74,1%
dan secara kelompok menjadi 82,4%, begitu pula pada pembelajaran ketiga aktivitas
belajar siswa secara individu meningkat menjadi 78,9% dan secara berkelompok
menjadi 85,2%.
Analisis skor total siswa pada siklus I belum mencapai ketuntasan yang
ditetapkan Depdiknas karena hanya mencapai persentase 57,89 %. Siswa yang tuntas
belajar secara individu pada siklus 1 sebanyak 22 siswa dan siswa yang tidak tuntas
16 siswa dan persentase skor total hasil belajar siswa sebesar 70,51%. Pada analisis
skor total pada siklus II telah mencapai ketuntasan secara klasikal karena
persentasenya lebih dari 85% yaitu sebesar 94,74 % siswa yang telah tuntas
belajarnya sebanyak 36 siswa dan yang tidak tuntas belajarnya sebanyak 2 siswa dan
ix
persentase skor total hasil belajar siswa telah mencapai 83,33%. Analisis kemampuan
berpikir kreatif siswa dengan menggunakan indikator untuk menguji kekreatifan
siswa menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II (72,1% menjadi
74,3%).
Keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan siswa terlihat dari hasil
analisis skor akhir siswa siklus II yang sudah mencapai ketuntasan secara klasikal
walaupun pada siklus I belum mencapai ketuntasan klasikal. Selain itu persentase
skor total hasil belajar siswa dari siklus I dan II juga mengalami peningkatan
meskipun tidak banyak, namun dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa meningkat.
Begitu pula dengan kemampuan berpikir kreatif siswa yang juga mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
pembelajaran matematika dengan menggunakan model reciprocal teaching dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran di kelas.