dc.description.abstract | Kemampuan argumentasi ilmiah adalah salah satu komponen untuk meningkatkan kemampuani berkomunikasi dan memiliki urgensi dalam pembelajaran IPA. IPA ialah suatu rumpun ilmu dengan karakteristik khusus yang mempelajari terkait gejala alam secara nyata atau hubungan sebab akibat berdasarkan pengamatan untuk didapatkan suatu kesimpulan. Model Learning cycle 5E disebut sebagai siklus belajar dimana peserta didik dapat menghubungkan pemahaman awal mereka untuk menciptakan pemahaman baru dengan bantuan beberapa tahapan diantaranya engagement (meningkatkan rasa ingin tahu serta minat siswa), exploration (berekplorasi), explanation (menjelaskan konsep), elaboration (menerapkan suatu konsep), serta evaluation (mengevaluasi pembelajaran). Penerapan model ini dapat mendorong peserta didik untuk dapat berargumen secara lisan maupun tulisan, dimana peran guru hanya untuk memfasilitasi siswa, namun tetap menuntun peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Kemampuan argumentasi ilmiah perlu dilatih menggunakan pembelajaran yang terstruktur untuk dapat melibatkan peserta didik dalam memecahkan masalah khususnya dalam berargumentasi ilmiah. Oleh karena itu, pembelajaran IPA dengan tujuan meningkatkan kemampuan argumentasi ilmiah bisa dicapai dengan menggunakan model ipembelajaran “Learning Cycle 5E”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Learning Cycle 5E terhadap kemampuan argumentasi ilmiah siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuasi eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan metode tes dan non tes. Untuk pengumpulan data menggunakan teknis tes dengan melakukan pretest dan postest. Tes yang dipakai merupakan soal essay yang digunakan dalam mengukur kemampuan argumentasi ilmiah siswa. Soal essay dalam mengukur argumentasi ilmiah peserta didik memilki beberapa indikator yakni argumen, kontra argumen, dan sanggahan. Sedangkan pengumpulan data dengan teknik nontes melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan terdapat pengaruhi model pembelajaran learning cycle 5E pada pembelajaran IPA terhadapi kemampuan argumentasi ilmiah siswa. Berdasarkan hasil Indepedent Sample T Test , adapun nilai signifikasi yang diperoleh sebesar sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan pedoman pengambilan keputusan Indepedent Sample T Test , maka dapat menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha dierima sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan signifikasn antara kedua kelas.
Peningkatan kemampuan argumentasi ilmiah siswa SMP setelah menggunakan pembelajaran model learning cycle 5E masuk ke dalam kategori sedang. Berdasarkan uji N Gain dengan nilai rata rata N Gaini score kelas eksperimen adalah 0,52 termasuk ke dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil Paired T Test maka dapat diketahui bahwa nilai Sig. (2 tailed) sebesar 0,000. Nilai tersebut kurang dari 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kemampuan argumentasi siswa kelas eksperimen ketika pretest dani posttest.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan argumentasi ilmiah bisa ditingkatkan dengan menggunakan model Learning Cycle 5E dengan peningkatan yang sedang dan didukung oleh hasil N Gain, meskipun peningkatan tergolong sedang namun diperoleh perbedaan segnifikan antara hasil pretest dengan postest kelas eksperimen yang dibuktikan oleh hasil Paired T Test . | en_US |