dc.description.abstract | Pembelajaran sejarah memiliki peran penting dalam membentuk karakter
peserta didik dan berperan penting dalam memberikan pemahaman nilai-nilai
peristiwa di masa lampau kepada peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
(Afwan, dkk. 2020). Pembelajaran sejarah diharapkan dapat mengikuti
perkembangan zaman, terutama dalam perkembangan teknologi, karena
perkembangan teknologi saat ini dapat mendorong keleluasaan ilmu pengetahuan
dalam menembus dimensi ruang dan waktu.
Berdasarkan latar belakang di atas, dilakukan penelitian tentang
ketersediaan media pembelajaran sejarah. Adapun rumusan masalah pada
penelitian ini sebagai berikut: (1) bagaimana ketersediaan media pembelajaran
sejarah di SMAN Ambulu?; (2) bagaimana ketersediaan media pembelajaran
sejarah yang sesuai dengan tuntutan kurikulum merdeka di SMAN Ambulu?
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui ketersediaan media pembelajaran
sejarah di SMAN Ambulu; (2) mengetahui ketersediaan media pembelajaran
sejarah yang sesuai dengan tuntutan kurikulum merdeka di SMAN Ambulu.
Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang berfokus
pada suatu keadaan atau fenomena (Sugiyono, 2017:7). Metode observasi adalah
metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini
metode observasi yang digunakan oleh peneliti berupa pengamatan dan pencatatan
terkait dengan ketersediaan media pembelajaran sejarah. Lembar observasi
ketersediaan media pembelajaran merupakan teknik pengumpulan data yang
menjadi salah satu acuan peneliti dalam menganalisis ketersediaan media di sekolah
yang akan diteliti. Tujuan dilakukannya penelitian ini guna untuk mengidentifikasi
serta mendeskripsikan ketersediaan media pembelajaran sejarah yang terdapat di
SMAN Ambulu
Hasil penelitian menunjukkan bawha; (1) ketersediaan media pembelajaran
berupa media gambar dan poster, (2) ketersediaan media pembelajaran berupa
media foto,(3) ketersediaan media pembelajaran berupa media rekaman, (4)
ketersediaan media pembelajaran berupa media film, (5) ketersediaan media
pembelajaran berupa media video, (6) ketersediaan media pembelajaran berupa
media buku teks, (7) ketersediaan media pembelajaran berupa media modul dan
teks terprogram, (8) ketersediaan media pembelajaran berupa permainan seperti
media teka-teki dan simulasi, (9) ketersediaan media pembelajaran berupa media
teleconference bentuknya berupa media zoom meeting, (10) ketersediaan media
pembelajaran berupa media artificial intelligence (AI) seperti quizziz..
Kesimpulan menunjukkan bahwa: (1) teridentifikasi berdasarkan observasi,
100% pendidik mata pelajaran sejarah di SMAN Ambulu menggunakan media
visual yang diproyeksikan dan media cetak. Bentuk media yang digunakan yakni
berupa gambar, poster, foto, buku, teks, modul, dan teks terprogram; (2)
teridentifikasi berdasarkan observasi, beberapa pendidik menggunakan media
digital untuk mendukung terlaksanakannya program kurikulum merdeka. 100%
pendidik mata pelajaran sejarah di SMAN Ambulu menggunakan media berbasis
telekomunikasi berbentuk teleconference seperti zoom meeting. 50% pendidik di
SMAN Ambulu menggunakan media artificiall intelegence (AI) seperti quizziz.
Berdasarkan hasil analisis deskripsi data penelitian yang telah
dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah; (1) bagi peneliti yang akan
melakukan penelitian sejenis, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi
untuk dikembangkan dalam instrument penelitian dan populasi yang lebih luas; (2)
bagi pendidik mata pelajaran sejarah, diharapkan hasil penelitian ini dapat
membantu dalam menentukan Langkah perencanaan persiapan pembelajaran dan
membantu mendapat informasi terkait letak keterbatasan media pembelajaran
sejarah di masing-masing sekolah sehingga dapat menentukan Langkah inovasi,
modifikasi, dan variasi dalam pembelajaran sejarah sehingga mampu mencapai
tingkat keberhasilan yang ingin dicapai; (3) bagi peneliti selanjutnya agar
mengidentifikasi media pembelajaran secara khusus yang digunakan dalam
pembelajaran sejarah | en_US |